Survei: Keberhasilan Mahasiswa Ternyata Bisa Dipengaruhi oleh Persoalan Keuangan

ADVERTISEMENT

Survei: Keberhasilan Mahasiswa Ternyata Bisa Dipengaruhi oleh Persoalan Keuangan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 20 Jun 2023 11:30 WIB
piggy bank With Graduation Cap on black glass floor,Money saving concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/nirat/ilustrasi keuangan kuliah
Jakarta -

Survei kesehatan finansial kepada mahasiswa menemukan bahwa kekhawatiran tentang keuangan memengaruhi kehidupan akademik mahasiswa. Banyak dari mereka, yang berusaha mengakses sumber daya yang disediakan kampus, seperti bantuan pendidikan, beasiswa, dan lainnya.

Faktanya, kehidupan mahasiswa secara umum memang berkaitan dengan biaya kuliah. Bagi banyak mahasiswa dengan ekonomi menengah ke bawah, kerap mengalami kesulitan keuangan.

Menurut The Student Financial Wellness Survey (SFWS), hampir tiga dari empat siswa mengalami kesulitan keuangan dalam satu tahun terakhir pada tahun 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei yang dirilis oleh Trellis Research AS tersebut, memeriksa tantangan keuangan di antara mahasiswa sarjana dan dampaknya terhadap keberhasilan mahasiswa.

Tidak Semua Mahasiswa Tahu Dukungan yang Tersedia di Kampus

Hasil survei mengatakan bahwa mahasiswa yang melaporkan kesulitan keuangan, memenuhi kebutuhan dasar serta tantangan kesehatan mental, terpengaruh kinerja akademik dan kemampuannya untuk fokus pada tugas kuliah.

ADVERTISEMENT

Selain itu, mereka juga mengatakan tidak selalu mengetahui dukungan yang tersedia dari institusi atau kampus mereka.

Namun, terlepas dari tantangan keuangan selama kuliah, 70 persen responden percaya bahwa biaya kuliah merupakan investasi yang baik untuk masa depan keuangan mereka.

Kemudian hasil survei juga menunjukkan bahwa keberhasilan siswa dipengaruhi juga oleh stres yang terkait dengan tantangan keuangan dan kesehatan mental.

Bahkan beberapa laporan menunjukkan mereka cukup terganggu dalam meniti karier dan mendorong mereka untuk berhenti.

Mahasiswa Baru & Mahasiswa yang Bekerja Lebih Sulit untuk Fokus Kuliah

Di antara responden, mahasiswa gap year atau dengan usia tua, mahasiswa baru, dan mahasiswa dengan pekerjaan lebih cenderung mengalami kesulitan untuk fokus pada akademisi karena masalah keuangan, dibandingkan dengan teman sebayanya.

Siswa yang menunjukkan gangguan kecemasan umum juga cenderung mengalami kesulitan berkonsentrasi pada akademisi.

Sebenarnya, dari semua responden survei, kurangnya dana yang tersedia adalah umum. Saat mendaftar di perguruan tinggi, 73 persen mahasiswa responden ini mengalami kesulitan keuangan.

Kesulitan Keuangan Tak Hanya Memengaruhi Akademik

Tantangan keuangan yang dihadapi mahasiswa ini juga akan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari menjadi tidak aman.

Akibatnya, banyak mahasiswa kekurangan makanan dan memiliki tempat tinggal yang kurang memadai untuk mendukung mereka dalam berkuliah.

Survei tersebut menemukan bahwa tiga dari lima siswa pernah mengalami satu jenis kerawanan kebutuhan dasar dalam satu tahun terakhir dan 10 persen siswa mengalami ketiga bentuk kerawanan kebutuhan dasar yakni kerawanan pangan, kerawanan tempat tinggal, dan tunawisma.

Kerawanan pangan di sini adalah ketersediaan makanan yang memadai dan aman secara nutrisi dari makanan yang dapat diterima secara sosial.

Untuk memerangi kerawanan pangan, pantry makanan gratis menjadi lebih umum di kampus-kampus.

Tetapi lebih dari 45 persen mahasiswa yang disurvei rawan pangan justru mengindikasikan kampus mereka tidak memiliki pantry makanan atau mereka tidak tahu apakah institusi mereka memiliki pantry.

Untuk kerawanan perumahan, maksudnya adalah kesulitan menemukan tempat tinggal yang terjangkau, aman atau berkualitas. Sementara tunawisma adalah tidak punya tempat tinggal yang tetap, teratur dan memadai.

Mencari Akses Dukungan Finansial dari Kampus

Sejauh ini, terlepas dari tantangan keuangan yang dihadapi, mahasiswa telah melaporkan bahwa mereka akan menggunakan sumber daya kelembagaan seputar kesehatan keuangan, jika ditawarkan.

Sekitar 60 persen siswa juga mengatakan mereka akan menggunakan layanan dukungan finansial, seperti pembinaan, jika ditawarkan.

Dalam hal ini, keteraksesan yang mudah perlu disediakan kampus. Seperti mendata secara rutin mahasiswanya tentang kondisi finansial yang dialami, hingga solusi dukungan yang aktif.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads