Mengenal Kairan Quazi, Karyawan Termuda SpaceX Berusia 14 Tahun

ADVERTISEMENT

Mengenal Kairan Quazi, Karyawan Termuda SpaceX Berusia 14 Tahun

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 14 Jun 2023 12:00 WIB
Kairan Quazi
Foto: Dok. Instagram @thepythonkairan
Jakarta -

Baru-baru ini, nama Kairan Quazi banyak diperbincangkan karena ia merupakan karyawan termuda di perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk yakni SpaceX.

Hal yang membuat banyak orang penasaran soal Quazi adalah usianya yang saat ini masih 14 tahun. Dikutip dari 20detik, anak muda asal California ini mendapatkan posisi sebagai Software Engineer perusahaan terkenal tersebut.

"Next stop...SpaceX!!! Saya menerima posisi sebagai Insinyur Software Engineer di salah satu perusahaan paling keren di planet ini! Ikuti saya di LinkedIn - lihat bio untuk link. Terima kasih semuanya karena terus mengikuti perjalanan gila saya!," tulis Quanzi dalam unggahan Instagram miliknya @thepythonkairan, dikutip Rabu (14/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejeniusan Sudah Terlihat di Usia 2 Tahun

Melansir Business Insider, Quazi mulai berkuliah di Santa Clara University pada usia 11 tahun dan berhasil menjadi lulusan termuda. Ia dan ibunya berencana pindah dari dari Pleasanton, California ke Washington setelah ia resmi diumumkan sebagai karyawan di SpaceX.

ADVERTISEMENT

Kejeniusan dari Quazi sudah terlihat sejak usianya dua tahun. Pada saat itu, ia sudah bisa berbicara dalam kalimat lengkap dan pada masa taman kanak-kanak ia kerap memberitahu berita yang baru ia dengar kepada temannya dan gurunya.

Melihat potensi di atas rata-rata, orang tua Quazi menyekolahkannya ke community college di California pada usia sembilan tahun.

Perjalanan Karir Quazi

Sebelum berhasil menjadi karyawan termuda di perusahaan top SpaceX, Quazi pernah melakukan kerja magang di perusahaan kecerdasan buatan yakni Intel Labs.

Selain itu, ia sempat menjadi pekerja magang di perusahaan intelijen siber Blackbird selama empat bulan. Di sana ia membantu merancang "pipa pembelajaran statistik deteksi anomali" untuk menandai konten media sosial yang telah dimanipulasi.

Menurutnya, bekerja dengan di perusahaan yang menantang merupakan ambisi yang ia ingin dapatkan. Ia pun memiliki keinginan untuk membuat inovasi yang bermanfaat untuk banyak orang.

"Adalah impian saya untuk memiliki karier menangani masalah yang menantang dan melakukan inovasi radikal untuk melayani kebaikan bersama," tulisnya dalam biografi LinkedIn-nya.




(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads