Kemunculan ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) beberapa waktu lalu sempat menimbulkan berbagai tanggapan. Di kalangan pendidikan, teknologi berbasis AI atau artificial intelligence ini tak sepi perdebatan.
Pasalnya, hanya dengan mengajukan pertanyaan di kolom ChatGPT, AI akan merespons dengan jawaban. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah apabila kecanggihan ini digunakan untuk merangkai sebuah karya tulis sehingga mengaburkan karya orisinil.
Namun, ada hal yang dapat membedakan antara tulisan yang dibuat oleh manusia dan AI. Apa itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Tulisan Manusia Vs AI
Regional Vice-President Turnitin untuk area Asia Pasifik, James Thorley mengungkap perbedaan tulisan manusia dan AI. Perusahaan mereka belum lama ini juga telah meluncurkan sebuah alat untuk mendeteksi tulisan yang dihasilkan oleh AI.
James mengatakan, perbedaan utama antara tulisan yang dihasilkan oleh manusia versus AI adalah prediktabilitasnya. Tulisan yang dibuat oleh seseorang jauh lebih tidak dapat diprediksi.
"Cara kerja AI adalah pada dasarnya mereka memilih kata-kata yang paling mungkin digunakan untuk setiap kalimat, dalam sebuah tulisan," ungkapnya kepada detikEdu (4/5/2023).
Hal inilah yang juga digunakan oleh Turnitin dalam sistem deteksi AI terbaru mereka. Alat yang diciptakan oleh Turnitin menganalisis setiap kalimat, memberikan skor 0 hingga 1 dalam hal kecenderungan pemakaian AI, serta membuat penanda pada kalimatnya.
Meski ChatGPT memiliki risiko dalam orisinalitas sebuah karya tulis, James juga menyebut teknologi baru semacam ini perlu dipahami. Pasalnya, AI pada faktanya kini digunakan oleh siapa pun.
"Kita harus berubah, merangkul, dan memahami teknologi baru. Hanya dengan itu, kita bisa meminimalisir risikonya," ujarnya.
"Jika kita mencoba menghindarinya sama sekali, maka risiko untuk para murid akan menjadi lebih besar ketimbang jika memikirkannya dan memahaminya," imbuhnya.
Di sisi lain, James menyarankan agar guru mengajarkan keterampilan menulis kepada murid. Kemampuan ini menurutnya amat penting untuk berpikir kritis.
"Membuat ide, menuliskannya, dan membuat argumen yang baik melaluinya menurut saya sangat penting untuk berpikir kritis," kata James.
James menyebut, siswa jelas perlu menguasai keterampilan menulis, tetapi juga mengetahui bagaimana memanfaatkan AI.
(nah/nwy)