Tanda Krisis Identitas pada Remaja yang Cari Jati Diri dan Cara Atasinya

ADVERTISEMENT

Tanda Krisis Identitas pada Remaja yang Cari Jati Diri dan Cara Atasinya

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 05 Apr 2023 19:30 WIB
Psikologi anak remaja
Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Jakarta -

Masa remaja adalah masa peralihan anak menuju dewasa. Masa-masa ini adalah masa di mana remaja mencari jati diri, krisis identitas pun tak terelakkan dialami. Bagaimana cara mengatasinya?

Krisis identitas adalah peristiwa perkembangan yang melibatkan seseorang yang mempertanyakan perasaan diri atau tempat mereka di dunia. Konsep tersebut berasal dari karya psikolog perkembangan Erik Erikson. Menurut Erikson, pembentukan identitas adalah salah satu konflik terpenting yang dihadapi orang, khususnya remaja.

Krisis identitas adalah masa analisis intensif dan eksplorasi berbagai cara memandang diri sendiri. Erikson mencatat bahwa mengembangkan rasa identitas penting selama masa remaja, meskipun pembentukan dan pertumbuhan identitas tidak terbatas pada masa remaja, demikian dilansir Very Well Mind.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di masa remaja, krisis identitas begitu intens karena tahun-tahun ini remaja sudah mengalami perubahan yang signifikan dan membingungkan. Pubertas melanda, hormon-hormon bergejolak, tugas sekolah semakin menuntut dan kegiatan ekstrakurikuler semakin sering.

Tanda Remaja Alami Krisis Identitas

Seorang anak remaja yang mengalami krisis identitas mungkin disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

ADVERTISEMENT
  • Apa yang saya sukai?
  • Apa keyakinan spiritual saya?
  • Apa value saya?
  • Apa peran saya dalam masyarakat atau tujuan hidup?
  • Siapa saya?

Penyebab Krisis Identitas pada Remaja

Dalam dunia memasuki era disrupsi, di mana masa terjadinya inovasi dan perubahan secara massif dan cepat, krisis identitas lebih mungkin umum terjadi. Ini karena krisis semacam itu sering terjadi sebagai tanggapan atas perubahan mendadak dalam kehidupan seseorang. Ini mungkin termasuk perubahan kehidupan pribadi atau peristiwa sosial yang lebih luas, seperti pandemi COVID-19.

Remaja cenderung mengalami krisis identitas di berbagai titik kehidupan, terutama di titik perubahan besar, termasuk:

  • Memulai hubungan baru
  • Mengalami peristiwa traumatis
  • Belajar tentang kondisi kesehatan
  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Pindah ke tempat baru

Lalu, memiliki kondisi kesehatan mental seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian juga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami krisis identitas.

Lantas bagaimana cara mengatasi krisis identitas pada remaja? Lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.




(nwk/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads