Perjuangan Guru di Tapal Batas Memerdekakan Pendidikan Anak Nelayan

ADVERTISEMENT

Tapal Batas

Perjuangan Guru di Tapal Batas Memerdekakan Pendidikan Anak Nelayan

Alfi Kholisdinuka - detikEdu
Rabu, 17 Agu 2022 14:55 WIB
Kisah Pengabdian 12 Tahun Guru Sekolah di Pulau Terluar RI
Foto: Rafida Fauzia
Anambas -

Pergi mengajar ke sekolah dengan perahu sekian mil dan menghadapi terjangan ombak besar dan kecil mungkin menjadi pemandangan tak biasa bagi warga di perkotaan. Namun, pemandangan ini lazim terjadi di pulau terluar Indonesia seperti halnya dialami oleh Safarilis (Safar).

Safar guru kelas 6 di SDN 006 Telaga Kecil tanpa disadari menjelma sebagai pahlawan pendidikan di pulau terluar. Ia telah mengajar selama 12 tahun di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk berjuang memerdekakan pendidikan anak-anak melalui ruang literasi dan belajar.

Sebagai kepulauan yang berbatasan langsung dengan perairan tiga negara seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand yang wilayahnya didominasi oleh laut tentu tak ada transportasi lain selain perahu untuk Safar dan para pengajar menuju ke sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengajar di sini sudah 12 tahun. Sebelum pindah di Pulau Telaga Kecil saya tinggal di Telaga Besar, mau pergi mengajar, mau bekerja kami menggunakan pompong (perahu nelayan) bersama rekan-rekan guru yang lain," ujarnya kepada Tim Tapal Batas detikcom beberapa waktu lalu.

Tantangan akses yang sulit dan lokasi yang cukup jauh ini menjadi bagian dari keseharian yang harus dihadapi oleh Safar dan para pengajar yang mayoritas tinggal di Pulau Telaga Besar yang letaknya di seberang tempat sekolah berada.

ADVERTISEMENT

Bahkan pada suatu kejadian, ia pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakan. Perahu yang ditumpanginya diterjang ombak, hujan dan badai hingga membuat seragam para guru basah. Salah seorang guru bahkan ada yang tercebur ke laut.

Kisah Pengabdian 12 Tahun Guru Sekolah di Pulau Terluar RIMomen Safar menyapa murid SDN 006 Telaga Kecil Foto: Rafida Fauzia

"Dalam perjalanan selama kami mengajar, (tentu pernah) ada hal-hal duka yang kami alami, di tengah laut kena hujan, (terus) balik belakang karena udah basah kuyup," ungkapnya.

"Pernah juga mau tenggelam sama rekan-rekan guru dihajar angin barat dan segala petirnya, kepala sekolah sempat nyemplung ke laut, karena mau naik dari pompong ke pelabuhan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya: Pengalaman Tak Terlupakan

Safar menganggap kejadian tersebut sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Menurutnya, ini bukti betapa besarnya perjuangan para guru di SDN 006 Telaga Kecil dalam mencerdaskan anak-anak di pulau terluar.

Apalagi, kata dia, menjadi guru sudah jadi keinginannya sejak kecil. Dia merasa di daerah kelahirannya di Kepulauan Anambas tepatnya Pulau Telaga ini perlu sosok yang mampu mendidik anak-anak menjadi cerdas meski terlahir di pulau yang jauh dari pusat kota.

Sekadar diketahui, para siswa di sekolah dasar di SDN 006 Telaga Kecil merupakan anak-anak dari keluarga nelayan yang sebagian dari mereka tidak memperhatikan urusan pendidikan. Sebagian orang tua di sana menganggap anak-anak mereka akan tetap menjadi nelayan meskipun sudah sekolah tinggi.

"Jadi motivasi (saya bertahan) di sini banyak, pertama ini daerah saya sendiri, tekad saya memang ingin mengabdi di daerah saya sendiri, ingin mengembangkan potensi-potensi anak-anak yang ada di sini," ungkapnya.

"Saya tak mau anak-anak di Pulau Telaga Kecil putus sekolah dan tidak memperhatikan urusan sekolahnya," pungkasnya.

Kisah Pengabdian 12 Tahun Guru Sekolah di Pulau Terluar RISafar ketika mengajar mata pelajaran matematika di kelas Foto: Rafida Fauzia

Sebagai informasi, Pulau Telaga Kecil merupakan salah satu pulau yang dikunjungi oleh Teras BRI Kapal di Kepulauan Anambas. Teras BRI Kapal ini turut memberi edukasi kepada anak-anak sekolah dasar di pulau terluar tentang pentingnya menabung di usia dini untuk masa depan.

Teras BRI Kapal ini menjadi harapan bagi orang tua dan para murid sekolah dasar untuk menabung mimpi. Pasalnya, kehadiran perbankan di pulau terluar sangat terbatas sehingga ini jadi solusi membantu persiapan masa depan anak usia sekolah.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads