×
Ad

Terbaru, Ilmuwan Temukan Satu Gen Penyebab Gangguan Mental

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 06 Des 2025 16:00 WIB
Foto: Getty Images/ilustrasi gangguan mental
Jakarta -

Ilmuwan berhasil menemukan gen penyebab gangguan mental. Hal ini cukup langka lantaran gen tunggal jarang memberikan hasil tunggal pula.

Pada studi yang dipublikasikan Jurnal Molecural Psychiatry edisi 14 Oktober 2025 itu, ditemukan jika perubahan satu gen bernama GIN2A dapat menyebabkan gejala kejiwaan, termasuk skizofrenia dini.

Sebelumnya para ahli berpendapat jika gangguan kesehatan mental dipengaruhi oleh ratusan atau bahkan ribuan varian genetik yang saling berinteraksi. Namun, bukti kuat telah menemukan perubahan pada gen GRIN2A berhubungan dengan skizofrenia dini pada masa kanak-kanak atau remaja awal.

Dari 121 individu dengan kemungkinan varian penyebab penyakit pada gen GRIN2A, tim menemukan jika 25 orang didiagnosis memiliki gangguan mental, termasuk gangguan suasana hati, kecemasan, psikotik, kepribadian, atau makan.

Semua kecuali dua orang subjek membawa varian "null" GRIN2A, yang menunjukkan bahwa varian tersebut non-fungsional.

Gejala Gangguan Mental Sudah Muncul di Masa Anak-anak

Peneliti juga menemukan jika gejala gangguan mental ini sudah muncul di masa anak-anak atau remaja. Meskipun mutasi genetik pada gen GRIN2A biasanya dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf, seperti epilepsi atau disabilitas intelektual, beberapa peserta hanya menunjukkan gejala kejiwaan.

Hal ini menunjukkan perubahan GRIN2A dapat memicu gangguan kesehatan mental di awal kehidupan tanpa masalah perkembangan saraf lainnya.

GRIN2A mengkodekan bagian dari reseptor glutamat di otak, yang terlibat dalam aktivitas otak. Disfungsi reseptor ini berkaitan erat dengan epilepsi dan skizofrenia.

Melansir dari Science Daily, ada peserta yang telah diobati dengan L-serin, asam amino yang mengaktifkan reseptor glutamat ini untuk membantu mengurangi kejang. Usai perawatan, peserta mengalami perbaikan positif pada gangguan kesehatan mental mereka.

Satu individu berhenti mengalami halusinasi. Individu lainnya menunjukkan perbaikan pada gangguan perilaku mereka. Dua sisanya menunjukkan remisi dari gejala paranoid dan penurunan frekuensi kejang.

Kendati demikian, peneliti menggaris bawahi kecilnya sampel dalam penelitian ini.



Simak Video "Video Lingkungan Sekitar Pengaruhi Isi Pikiran Pengidap Skizofrenia "

(nir/faz)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork