Remaja Kecanduan Media Sosial Setelah Waktu Ini, Aktivitas Luar Berkurang?

ADVERTISEMENT

Remaja Kecanduan Media Sosial Setelah Waktu Ini, Aktivitas Luar Berkurang?

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Sabtu, 06 Des 2025 18:00 WIB
Remaja Kecanduan Media Sosial Setelah Waktu Ini, Aktivitas Luar Berkurang?
Foto: freepik/Freepik/Ilustrasi kecanduan media sosial
Jakarta -

Studi menemukan bahwa gaya hidup generasi muda saat ini dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Efek jangka pandemi dinilai memengaruhi bagaimana generasi masa kini lebih suka dengan gaya hidup media sosial.

Temuan ini didasarkan pada studi yang dilakukan peneliti Universitas South Australia yang melacak lebih dari 14.000 siswa Australia Selatan berusia 11-14. Penelitian dilakukan dari tahun 2019 hingga 2022 dan mengungkap perubahan dramatis generasi muda menghabiskan waktu mereka dalam penggunaan smartphone.

Menurut studi, penggunaan media sosial sejak sebelum pandemi COVID-19 meningkat 200 persen. Sampai 2025, diperkirakan tren ini belum menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas Olahraga hingga Membaca Kian Menurun

Studi menemukan bahwa sebelum COVID-19, penggunaan media sosial hanya 26 persen. Kemudian meningkat setelah pandemi menjadi 85 persen.

Dampaknya, aktivitas seperti olahraga, seni, membaca, hingga seni menurun tajam. Jumlah anak-anak yang meninggalkan aktivitas membaca mencapai 53 persen.

ADVERTISEMENT

"Tidak diragukan lagi bahwa media sosial telah tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Namun, kini media sosial telah menggantikan banyak kegiatan yang mendukung perkembangan sehat - seperti olahraga, membaca, dan bermain kreatif," ujar peneliti University of South Australia (UniSA) dan kandidat PhD Mason Zhou, dikutip dari UniSA.

Dalam studi ini, penurunan minat baca pada anak laki-laki lebih besar dibanding perempuan. Sementara anak perempuan mendominasi dalam hal penggunaan media sosial.

Bermain Game Meningkat

Dalam waktu bersamaan, kegiatan menonton TV, mengerjakan pekerjaan rumah, dan bermain game elektronik meningkat saat masa pandemi. Namun pada 2022, kembali menurun seperti sebelum pandemi.

Perubahan besar terjadi pada kebiasaan anak-anak sepulang sekolah. Sebelum pandemi mereka akan aktif mengikuti ekstrakurikuler seperti seni, musik, dan olahraga. Setelah pandemi mereka menghabiskan banyak waktu bermedia sosial sepulang sekolah.

"Media sosial adalah satu-satunya aktivitas yang terus meningkat selama pandemi dan di tahun-tahun pascapandemi, menunjukkan pertumbuhan terbesar secara keseluruhan," ungkap Zhou.

Dampak untuk Kesehatan

Perubahan yang terjadi pada kebiasaan anak-anak muda bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang yang memprihatinkan.

Profesor Dot Dumuid yang merupakan rekan peneliti, menegaskan bahwa dibutuhkan banyak program serta kebijakan yang memaksa anak muda untuk keluar dari zona nyaman bermedia sosial.

Para remaja diharapkan bisa mengikuti kegiatan yang lebih bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental mereka. Seperti olahraga, musik, seni dan membaca yang dianggap dapat membuat anak muda jauh lebih produktif dan sehat.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler umumnya dapat meningkatkan prestasi akademik, percaya diri, keterampilan bersosialisasi, dan kesehatan mental. Dengan mengikuti ekstrakurikuler sekolah, anak-anak berkesempatan menjalin persahabatan yang baik, memperluas jejaring sosial, sampai memperoleh keterampilan baru yang mendukung perkembangan secara mental dan sosial

Kegiatan ini lebih penting dari sekedar membatasi penggunaan media sosial pada anak, yang memungkinkan anak-anak beralih ke aplikasi lain seperti game, aplikasi belanja online atau TV online.

Penelitian berjudul Postpandemic After-School Activities Among Youths in Australia ini, telah terbit di jurnal JAMA Network pada tanggal 14 November 2025.

Penulis adalah peserta magang Hub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads