Di tengah hutan lebat Vietnam, tim ilmuwan menemukan makhluk kecil yang unik yaitu seekor spesies kadal baru. Cirinya unik dengan duri di punggungnya yang tajam seperti pisau.
Spesies kadal tersebut dinamai Acanthosaura grismeri, yang merupakan anggota genus dari kadal berpunggung duri.
Penemuan di Jantung Hutan Vietnam
Kadal ini ditemukan di kawasan hutan pegunungan Krong Bong, Provinsi Dak Lak, oleh tim peneliti dari Vietnam Academy of Science and Technology. Dalam publikasi ilmiahnya, para peneliti menggambarkan kadal ini memiliki barisan sisik menyerupai bilah pisau di sepanjang punggungnya, yang membuatnya berbeda dari kerabat dekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri lain yang menonjol yaitu pada spesies Acanthosaura grismeri jantan yaitu berwarna hijau terang dengan pola mencolok, memiliki ukuran sekitar 7-9 cm. Sementara betina sedikit lebih besar (10-11 cm) dengan warna kehijauan lembut hingga coklat muda, ideal untuk kamuflase di pepohonan.
Selain itu, Acanthosaura grismeri tidak memiliki bercak hitam di sekitar mata seperti spesies lain dalam genus Acanthosaura, tetapi memiliki garis gelap tipis dan pita putih di sekitar bibir.
Cara Ilmuwan Menentukan Spesies Baru
Untuk mengidentifikasi spesies baru, para ilmuwan menggunakan pendekatan taksonomi integratif, yaitu metode ilmiah yang menggabungkan analisis genetik, morfologi, dan lokasi habitat.
Dalam studinya, para peneliti menganalisis gen COI (Cytochrome Oxidase I) penanda DNA yang sering digunakan untuk membedakan spesies hewan. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan genetik Acanthosaura grismeri dengan spesies terdekat mencapai 7,8-25,3 persen, cukup besar untuk dikategorikan sebagai spesies baru.
Selain itu, tim juga meneliti struktur tubuh, pola warna, dan kondisi lingkungan tempat kadal ini ditemukan. Semua data tersebut dikombinasikan untuk memastikan bahwa hasilnya sah secara ilmiah.
Hidup di Habitat yang Sulit Dijangkau
Acanthosaura grismeri hidup di hutan pegunungan Krong Bong yang merupakan kawasan lembap dengan pepohonan tinggi dan minim aktivitas manusia. Lingkungan ini memungkinkan para hewan di wilayah tersebut berkembang secara terisolasi, sehingga memunculkan bentuk dan perilaku unik yang tidak ditemukan di tempat lain.
Menurut para peneliti, penemuan ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga hutan tropis Asia Tenggara, yang menjadi rumah bagi ribuan spesies endemik. Peneliti utama Linh Tu Hoang Le menegaskan bahwa setiap penemuan baru menambah pemahaman manusia tentang keanekaragaman hayati dunia.
"Kita belum selesai mengenal alam sekitar kita. Setiap spesies baru membawa pesan bahwa ada banyak hal yang belum kita pahami dan perlu kita lindungi," ujarnya dalam rilis penelitian, seperti dikutip dari Earth.com.
(faz/faz)











































