Pernah dengar kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara"? Kalimat itu termasuk dalam majas metafora, salah satu gaya bahasa paling sering digunakan dalam karya sastra maupun percakapan sehari-hari. Yuk, simak pengertian dan contoh-contohnya berikut ini!
Apa Itu Majas Metafora?
Dalam bahasa Indonesia, majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara kias dan imajinatif. Tujuannya untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca, biasanya berupa sentuhan emosional atau keindahan makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora merupakan "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang didasarkan pada persamaan atau perbandingan."
Contohnya, dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara," istilah tulang punggung bukan berarti bagian tubuh, melainkan penopang utama.
Secara sederhana Nur Indah Sholikhati menjelaskan dalam bukunya berjudul Ultra Lengkap Peribahasa Indonesia Majas Plus Pantun, Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia, majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata pembanding seperti seperti atau bagai. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, makna metafora dapat dipahami dari kesamaan sifat atau fungsi antara dua hal yang dibandingkan.
Jenis-jenis Majas Metafora
1. Metafora Antropomorfik
Memberi sifat manusia pada benda mati atau hal abstrak.
Contoh: "Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu."
2. Metafora Kehewanan
Menggambarkan manusia atau konsep abstrak seperti hewan.
Contoh: "Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu."
3. Metafora Konkret ke Abstrak
Menghubungkan benda nyata dengan konsep tak berwujud.
Contoh: "Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh."
4. Metafora Sinestesia
Mencampurkan indra dalam perbandingan bahasa.
Contoh: "Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam."
Contoh Majas Metafora dan Maknanya
- Ia adalah tulang punggung keluarga. Artinya, dia menjadi penopang utama dalam keluarganya.
- Perempuan itu bunga desa. Maknanya, gadis yang paling cantik atau dikagumi di desanya.
- Kota Jakarta adalah jantung ekonomi Indonesia. Bermakna Jakarta menjadi pusat kegiatan ekonomi nasional.
- Ia menjadi bintang di sekolahnya. Maksudnya, siswa yang berprestasi dan menonjol di antara teman-temannya.
- Anak itu pelita keluarga. Menunjukkan bahwa anak tersebut menjadi harapan dan penerang bagi keluarganya.
- Waktu adalah uang. Maknanya, waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
- Lidahnya tajam seperti pisau. Ucapannya tajam dan bisa menyakiti perasaan orang lain.
- Ayahku pelita dalam keluarga. Artinya, ayah menjadi panutan dan sumber penerang bagi keluarga.
- Pemuda itu harimau di medan laga. Menggambarkan keberanian dan ketangguhan pemuda dalam perjuangan.
- Pahlawan adalah benteng negara. Maknanya, pahlawan adalah pelindung dan penjaga bangsa.
- Hatinya baja. Bermakna seseorang yang tegas, kuat, dan tidak mudah menyerah.
- Ia menelan mentah-mentah nasihat itu. Artinya menerima sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
- Api semangat membara di dadanya. Menggambarkan semangat yang sangat tinggi dan bergelora.
- Bunga bangsa sedang berkembang di sekolah. Bermakna generasi muda sedang tumbuh menjadi penerus bangsa.
- Keringatnya adalah mutiara kehidupan. Menggambarkan hasil kerja keras yang sangat berharga.
- Cinta adalah lautan tanpa tepi. Menunjukkan perasaan cinta yang sangat luas dan tak terbatas.
- Matahari senja bersembunyi di balik bukit. Menggambarkan waktu senja atau perpisahan yang indah.
- Dunia ini panggung sandiwara. Maknanya hidup penuh peran, perubahan, dan dinamika.
- Bahasa adalah cermin kebudayaan. Artinya bahasa mencerminkan karakter dan budaya suatu bangsa.
- Dia anak emas guru di sekolahnya. Bermakna siswa kesayangan atau yang paling dibanggakan oleh guru.
- Hidupnya selalu di bawah awan hitam. Menggambarkan seseorang yang sedang dilanda kesedihan atau kesialan.
- Ia menjadi tangan kanan direktur. Artinya orang kepercayaan dan pembantu utama pimpinan.
- Pemuda itu macan podium. Bermakna pemuda yang tangguh dan percaya diri saat berbicara di depan umum.
- Api amarah membakar hatinya. Menggambarkan seseorang yang sedang dikuasai emosi dan kemarahan.
- Ilmu adalah pelita kehidupan. Bermakna pengetahuan menjadi penerang jalan hidup manusia.
- Kenangan itu duri dalam hatinya. Menunjukkan kenangan yang menyakitkan dan sulit dilupakan.
- Cinta adalah racun manis kehidupan. Menggambarkan cinta yang indah tetapi bisa menyakitkan.
- Pikiranmu lautan ide yang tak bertepi. Bermakna seseorang yang sangat kreatif dan penuh gagasan.
- Langit hatinya cerah kembali. Menandakan perasaan bahagia setelah kesedihan berlalu.
- Hujan kata-kata menyiram batinnya. Menggambarkan seseorang yang menerima banyak nasihat atau kritik.
Tanpa disadari dalam percakapan sehari-hari pun kita sudah menggunakan majas metafora loh detikers! Majas metafora bukan hanya memperkaya keindahan bahasa, tapi juga mencerminkan cara berpikir manusia yang penuh makna dan imajinasi.
Semoga bermanfaat ya detikers!
Simak Video "Video: Respons Menbud Fadli Zon soal Pembajakan Karya Sastra"
(pal/pal)