Jangan Katakan Ini ke Anak saat Ingin Beli Sesuatu, Pakar: Bisa Merasa Kekurangan

ADVERTISEMENT

Jangan Katakan Ini ke Anak saat Ingin Beli Sesuatu, Pakar: Bisa Merasa Kekurangan

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Jumat, 19 Des 2025 10:00 WIB
Jangan Katakan Ini ke Anak saat Ingin Beli Sesuatu, Pakar: Bisa Merasa Kekurangan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Hakase_/Ilustrasi orang tua dan anak
Jakarta -

Dalam percakapan sehari-hari, para orang tua sering kali tak sadar mengakhiri obrolan dengan kalimat "kita nggak mampu membelinya" saat anak meminta beli sesuatu. Ternyata jawaban ini tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Apa alasannya?

Kalimat "kita tidak mampu membeli" biasanya diucapkan saat anak minta dibelikan mainan, pergi liburan atau hal lain yang ia lihat dari keluarga temannya di sekolah. Sering kali secara tidak sengaja dan pikir panjang orang tua akan mengucapkan kalimat tersebut.

Namun, seorang psikolog keuangan Brad T Klontz, Psy D, kalimat tersebut bukan hanya tidak tepat, tapi juga menyebabkan anak memendam perasaan kekurangan finansial. Ini akan memunculkan mental 'balas dendam' ketika sudah dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena saat mereka dewasa, akhirnya bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Maka itu, penting bagi orang tua untuk lebih hati-hati dan menjaga ucapannya kepada anak terutama terkait keuangan.

Tanpa sadar, orang tua yang memberi mental kepada anak terkait rasa malu, ketakutan, dan pemikiran bahwa uang itu kurang cukup.

ADVERTISEMENT

Lalu mengapa orang tua sebaiknya tidak berkata "kita nggak mampu" kepada anak? Berikut alasannya menurut pakar.

Alasan Tak Boleh Berkata "Kita Enggak Mampu Beli" kepada Anak

1. Sering Kali Menjadi Sebuah Kebohongan

Dalam banyak kasus, sebenarnya keluarga mampu membelikan sesuatu yang anak minta apabila benar-benar terpaksa. Misalnya dengan mengambil tabungan, menjual barang atau menambah pekerjaan.

Namun hal tersebut merupakan keputusan yang tidak bijaksana dan bisa membuat anak terlena serta tidak mau tahu kondisi keuangan orang tua. Meski begitu, ucapan "kita nggak mampu" juga bukan hal yang tepat.

Orang tua harus melihat permintaan anak. Selama permintaannya masih sesuai dengan keuangan, maka komunikasikan dengan jujur kenapa anak tidak boleh membeli barang keinginannya itu.

2. Membentuk Mindset 'Kekurangan Uang' pada Anak

Pakar menyebut, seorang anak yang menerima kalimat 'kita nggak mampu' secara berulang akan memiliki pola pikir bahwa uang akan selalu sulit didapat. Ini sama halnya dengan seorang anak yang dilarang makan permen sejak kecil, sehingga timbul rasa penasaran hingga mereka dewasa kemudian 'balas dendam' dengan mengonsumsi permen dalam jumlah banyak.

Saat anak mencapai usia dewasa akan berdampak buruk dari kalimat 'kita nggak mampu', akan menyebabkan: selalu merasa kekurangan, membelanjakan uang secara impulsif dengan alasan 'impian masa kecil', lalu menyalahgunakan uang sampai bisa menyebabkan stres finansial berkepanjangan.

Alih-alih berkata "tidak mampu membeli", sebaiknya orang tua memperkenalkan anak mana yang menjadi prioritas mana yang tidak. Dengan begitu, anak berpikir, orang tua tidak membelikan sesuatu bukan berarti tidak mampu, tetapi ada hal yang lebih penting untuk dibeli.

3. Kehilangan Peluang untuk Mengajari Anak soal Literasi Keuangan

Saat anak mulai banyak kemauan, bahkan sesuatu yang mahal dan tidak realistis, justru itu adalah kesempatan emas para orang tua untuk mengajarkan literasi keuangan sejak dini.

"Jika mereka meminta sesuatu yang tidak realistis, seperti sebuah pulau, jangan langsung menolaknya. Gunakan itu sebagai inspirasi," kata Klontz.

Momen tersebut sangat tepat jika orang tua menjelaskan tentang tujuan mengatur keuangan, lalu tidak buruk untuk kita menunda keinginan, serta bahaya saat terjadi pengeluaran berlebihan dan masalah keuangan.

Lantas, sebaiknya apa yang harus diucapkan orang tua ketika anak minta dibelikan sesuatu?

Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan keluarga yang terbuka dan terbiasa membahas tentang keuangan, akan tubuh menjadi pengelola uang yang baik.

Pakar menyarankan, dibanding mengucapkan kalimat "kita nggak mampu", akan lebih baik diganti dengan kalimat "kita bisa saja membelinya, tapi uang kita saat ini akan digunakan untuk hal lain".

Kemudian setelah memberi alasan, jelaskan juga tentang kebutuhan menabung, berinvestasi, dan hal-hal yang penting untuk dicukupi. Alasan tersebut mungkin akan lebih diterima oleh anak, karena akan akan lebih mengerti bahwa uang berkaitan dengan pilihan dan prioritas, bukan rasa malu atau kekurangan.

"Percakapan ini akan membantu anak Anda membangun hubungan yang sehat dengan uang, bukan hubungan yang berakar pada rasa malu atau kekurangan," tutur Klontz.

Penulis adalah peserta magang Hub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads