Jam Berapa Waktu yang Ideal untuk Tidur?

ADVERTISEMENT

Jam Berapa Waktu yang Ideal untuk Tidur?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 22 Sep 2025 20:00 WIB
Young female sleeping peacefully in her bedroom at night, relaxing
Foto: Getty Images/Damir Khabirov/Ilustrasi tidur pada malam hari
Jakarta -

Tidur menjadi kebutuhan penting yang memengaruhi kesehatan. Namun, tak sedikit orang merasakan sulit tidur hingga begadang.

Setiap kategori usia membutuhkan jumlah waktu tidur yang cukup. Mengutip Healthline, bayi 0-1 tahun membutuhkan 14 sampai 17 jam, balita sekitar 11-14 jam, dan anak-anak sekitar 9-12 jam.

Sementara untuk rerata untuk orang dewasa, setidaknya 7 jam setiap malam. Nah, dengan jumlah tersebut, jam berapa paling ideal untuk tidur?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu yang Ideal untuk Tidur

Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur pukul 10 malam merupakan waktu yang optimal. Studi ini dilakukan di Inggris Raya menggunakan data dari 88.000 orang dewasa.

Meski begitu, jam pasti tidak selalu bisa ditentukan. Pakar gangguan tidur, Colleen Lance, MD, mengatakan orang-orang juga tidak secepat itu bisa tidur pukul 10.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada angka ajaib yang harus dipatuhi seseorang. Ini berkaitan dengan kebutuhan pribadi Anda, dan setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda," ujarnya, dikutip dari Cleveland Clinic.

Menurutnya, pukul 10 malam mungkin ideal bagi sebagian orang, tapi tidak akan efektif diterapkan bagi yang lain. Alih-alih berfokus pada angka-angka, Dr Lance mengatakan konsistensi yang harus menjadi tujuannya.

Artinya, penting untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam (entah jam 10 malam atau sedikit lebih terlambat) dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi.

"Bahkan makan malam pada waktu yang sama setiap hari dapat membantu Anda tertidur. Semua konsistensi ini membantu kita berfungsi lebih baik," kata Dr Lance.

Konsistensi ini menjadi hal penting karena berhubungan dengan ritme sirkadian atau jam internal di dalam tubuh yang mengatur tidur.

"Saat Matahari terbenam, otak Anda merasakan melalui minimnya cahaya bahwa sudah waktunya tidur," paparnya.

"Dan itu memicu sekresi melatonin. Semburan kecil melatonin inilah yang memicu zat kimia saraf lain untuk memulai proses agar Anda siap tidur dalam beberapa jam," pungkasnya.

Cara Meningkatkan Kualitas Tidur

Divisi Kedokteran Tidur di Harvard Medical School, Eric Zhou, menjelaskan pentingnya kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kualitas tidur yang buruk berisiko lebih tinggi terkena diabetes, penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

"Kurang tidur juga dapat meningkatkan kelelahan di siang hari dan membuat kita lebih sulit menikmati hidup," kata Zhou, dilansir dari Harvard Medical School.

Namun, pola tidur seseorang memang normal berubah seiring waktu. "Banyak orang tidak akan tidur di usia 50-an dan 60-an persis seperti di usia 20-an," lanjutnya.

Perubahan yang berkaitan dengan usia, termasuk siklus tidur-bangun-secara alami dapat terganggu seiring waktu. Ini berarti orang-orang bisa menghabiskan lebih sedikit waktu setiap malam untuk tidur gelombang lambat yang restoratif.

"Akibat perubahan ini, seiring bertambahnya usia, kita mungkin mulai bangun lebih awal daripada saat masih muda, atau lebih sering terbangun di malam hari," tutur Zhou.

Zhou memiliki tiga strategi utama yang bisa mendukung kualitas tidur yakni:

- Mempertahankan waktu bangun yang konsisten, terutama di akhir pekan

- Membatasi tidur siang hari hingga 20 hingga 30 menit, dan setidaknya enam jam sebelum waktu tidur yang diinginkan

- Aktif secara fisik.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads