Sains selama ini mengkategorikan orang sebagai introvert, ekstrovert, atau ambivert. Namun baru-baru ini, ilmuwan mengenalkan kepribadian baru bernama otrovert.
Konsepotrovert muncul untuk menggambarkan individu yang berada di area 'abu-abu' antaraintroversi danekstraversi. Kaumotrovert dinilai lebih nyaman dalam interaksi mendalam satu lawan satu dibandingkan berada di keramaian besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa seperti orang otrovert? Sebelum memahami ciri-cirinya, yuk pahami dulu sejarah kepribadian terbaru ini.
Sejarah Kepribadian Otrovert
Istilah 'otrovert' pertama kali dikenalkan oleh psikiater AS, Dr Rami Kaminski, seperti dilaporkan oleh Colombia One. Istilah ini menggambarkan individu yang tidak merasa memiliki keterikatan kuat dengan kelompok sosial manapun.
Psikiater tersebut menciptakan istilah otrovert dari bahasa Spanyol otro, yang berarti "yang lain," dan akhiran "-vert," yang dipinjam dari bahasa psikologi yang menggambarkan orientasi. Uniknya, kepribadian otrovert awalnya hanya menjadi lelucon di dalam tim.
"Pada tahap awal, itu semacam lelucon di tim," ujarnya.
Namun setelah observasi sistematis, apa yang awalnya merupakan lelucon menjadi hipotesis yang bisa dibuktikan. Dengan label baru tersebut, para ilmuwan mengusulkan jika beberapa orang terbiasa menghadapi arah emosional yang berbeda dari orang-orang di sekitar mereka.
Kaminski menggambarkan otrovert sebagai orang yang mandiri secara emosional; resisten terhadap dorongan sosial untuk "berpasangan" dengan emosi orang-orang di sekitarnya, yang ia sebut sebagai "fenomena Bluetooth"; dan cenderung orisinal.
Mereka adalah tipe pemikir yang dinilai mampu mengenali fanatisme pikiran kelompok jauh sebelum kebanyakan orang. Kaminski menelusuri pengakuannya sendiri terhadap sifat tersebut hingga masa kanak-kanak.
Saat anak-anak lain mengenakan seragam pramuka dan mengulangi ikrarnya, Kaminski tidak merasakan apa-apa. Pengalaman ini berbeda dengan anak-anak lain yang tampak tersentuh. Menurutnya, momen ini menandai keterpisahan emosional alih-alih ketidakpedulian.
Albert Einstein Seorang Otrovert
Menurut Kaminski, ada beberapa tokoh sejarah yang ia yakini menunjukkan kepribadian otrovert. Ia mengklaim Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan George Orwell mungkin seorang otrovert.
"Beberapa orang menganggapnya sebagai masalah psikologis yang harus diobati," ujarnya.
Namun, menurutKaminski, kepribadianotrovert bukanlah sebuah beban, melainkan anugerah. Ia juga menggambarkan kepribadian ini sebagai kecenderungan berpikir mandiri dan pemecahan masalah secara kreatif.
Ciri Orang-orang Otrovert
Otrovert berbeda dari introvert maupun ekstrovert. Mereka tidak memperoleh energi dari keramaian seperti ekstrovert, tetapi juga tidak menghemat energi seperti introvert.
Berikut ciri utama otrovert:
- Pemikiran mandiri dan ketahanan emosional
- Koneksi sosial yang selektif
- Kreativitas dan kemampuan untuk berkembang di luar norma kelompok konvensional
- Tidak memperoleh energi dari keramaian, tapi juga tidak menghemat energi
Nah detikers, apakah kamu termasuk kepribadian otrovert?
(nir/twu)