Dari KSP ke Staf Khusus Mas Menteri Nadiem, Begini Perjalanan Karier Jurist Tan

ADVERTISEMENT

Dari KSP ke Staf Khusus Mas Menteri Nadiem, Begini Perjalanan Karier Jurist Tan

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Kamis, 17 Jul 2025 08:30 WIB
Jurist Tan ditetapkan sebagai tersangka korupsi Chromebook.
Jurist Tan Foto: Screenshot/20detik
Jakarta -

Nama Jurist Tan mencuat ke ruang publik setelah Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam kurun waktu 2019 hingga 2022.

Ia ditetapkan bersama 2 eks pejabat di Kemendikbudristek saat kementerian tersebut dipimpin Nadiem Makarim dan seorang konsultan teknologi. Kejagung langsung menahan ketiganya. Namun, berbeda dengan ketiganya, Jurist tidak memenuhi tiga kali panggilan penyidik. Menurut sejumlah informasi, Jurist Tan kini berada di Australia.

Di tengah sorotan atas dugaan keterlibatannya, tak sedikit pula yang menyoroti rekam jejak dan perjalanan karier Jurist Tan. Ia memang dikenal dekat dengan Nadiem Makarim sejak mendirikan layanan ojek berbasis aplikasi Gojek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jurist disebut punya peran membangun perusahaan tersebut sekitar tahun 2010.

Anak Muda Berprestasi dari Yale dan Harvard

Perjalanan Jurist Tan dimulai dari dunia akademik yang gemilang. Ia menyandang gelar Bachelor of Arts dari Yale University, salah satu universitas bergengsi di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Setelah berkontribusi dalam mendirikan Gojek bersama Nadiem Makarim pada awal 2010-an, ia memilih keluar dari perusahaan rintisan itu untuk kembali melanjutkan pendidikan.

Jurist menjual sahamnya di Gojek demi membiayai studi master di Harvard Kennedy School, AS dalam program Master of Public Administration in International Development (MPA/ID).

Yanuar Nugroho, mantan Deputi II di Kantor Staf Presiden (KSP), mengaku terkesan dengan semangat dan kapasitas Jurist.

"Setahu saya dia bersama Nadiem mendirikan Gojek. Sampai saat tertentu dia jual semua sahamnya untuk membiayai dirinya sekolah di US ambil master," ujar Yanuar dalam perbincangannya dengan detikEdu, Rabu (16/7/2025).

Nadiem Makarim pun dalam wawancara dengan Rappler pada 2015 menyebut Jurist memilih tetap melanjutkan pendidikan dan tidak bergabung penuh di Gojek meski perusahaan sudah mendapatkan pendanaan besar.

Ditarik ke KSP: Menangani Isu Strategis Nasional

Sebelum dan saat berkiprah di Gojek, Jurist pernah bekerja di institusi internasional yang berkaitan dengan isu-isu sosial.

Pada 2009 ia menjadi salah satu staf di Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL), pusat penelitian di Departemen Ekonomi di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Selain itu, Australian Agency For International Development (AusAID) pernah menjadi tempatnya berkarya.

Usai lulus dari Harvard pada 2015, Jurist kembali ke Indonesia. Ia langsung direkrut Yanuar Nugroho untuk bergabung ke KSP sebagai tenaga ahli. Jurist ditugaskan menangani sejumlah sektor strategis, mulai dari kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, hingga pengelolaan data nasional.

"Sebagian besar program nasional berhasil diperluas berkat kerja keras dan kontribusi Jurist," kenang Yanuar.

Di KSP, Jurist ikut berkontribusi lahirnya berbagai regulasi penting seperti Peraturan Presiden tentang Satu Data Indonesia, Kebijakan Satu Peta, serta Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

"Silakan ditulis, agar orang tahu kualitas sebenarnya dari staf andalan saya yang bernama Jurist Tan ini," ujar Yanuar.

Selanjutnya>>> Kembali ke Lingkaran Inti Mas Menteri Nadiem

Kembali ke Lingkaran Inti Mas Menteri

Kedekatan dengan Nadiem Makarim membawa Jurist masuk dalam kementerian. Presiden Jokowi dalam masa jabatan keduanya menunjuk Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menjelang berakhirnya periode pertama Presiden Joko Widodo, Jurist pamit meninggalkan KSP untuk bergabung dengan Nadiem di Kemendikbud. Nadiem memintanya sebagai staf khusus Mendikbud bidang pemerintahan.

"Jurist pamit ke saya, bilang bahwa dia diminta mendampingi Nadiem. Saya izinkan dengan senang hati. Saya sendiri masih tetap di KSP sampai 1 Desember 2019," kata Yanuar.

Menurut Yanuar, selama membantu Nadiem di Kemendikbud yang kemudian menjadi Kemendikbudristek, Jurist telah melakukan tugasnya dengan baik seperti memperbaiki proses bisnis dan kerja di kementerian serta mereformasi cara penyampaian pendidikan. "Termasuk membantu Nadiem membersihkan para pejabat korup di sana," ujar Yanuar

Namun ironisnya, namanya terseret dalam proyek pengadaan laptop Chromebook yang kini tengah diusut Kejagung. Jurist disebut berperan dalam proses awal proyek digitalisasi pendidikan itu. Kejagung menyebut kerugian negara dalam kasus tersebut ditaksir mencapai Rp 1,9 triliun.

Meski begitu, sejumlah pihak masih percaya terhadap integritasnya. "Saya yakin Jurist tidak bersalah. I know her long enough to say this," ujar Yanuar, mantan bosnya. "Integritas dan kejujurannya second to none."


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads