Manusia bisa merasa sayang pada hewan. Namun, apakah hewan bisa merasakan hal yang sama? Atau, apakah hewan merasakan emosi pada sesama hewan saja? Atau, apakah hewan tidak memiliki emosi?
Pertanyaan ini coba dijawab peneliti melalui studi. Hasilnya, mayoritas peneliti perilaku hewan profesional menemukan beragam jenis hewan memiliki emosi dan kesadaran.
Hasil studi ini dipublikasi dengan judul Animal emotions and consciousness: a preliminary assessment of researchers' perceptions and biases and prospects for future progress pada Royal Society Open Science, 13 November 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami benar-benar terkejut dengan apa yang kami temukan," kata salah satu penulis studi, Matthew Zipple, Klarman fellow pada the Department of Neurobiology and Behavior in the College of Arts & Sciences, Cornell University, AS, dikutip dari laman kampus.
"Mayoritas peneliti perilaku hewan profesional menemukan adanya emosi dan kesadaran pada beragam taksonomi hewan. Hal ini sangat kontras dengan sikap abad ke-20, ketika pentingnya emosi dalam kehidupan hewan sering kali diabaikan dan disangkal sama sekali," imbuhnya.
Hewan yang Merasakan Emosi
Berdasarkan survei pada 100 peneliti peneliti perilaku hewan profesional yang menjadi responden studi, hampir semua primata nonmanusia (98%) merasakan emosi. Posisi ini disusul mamalia lain (89%); burung (78%); gurita, cumi-cumi, dan sotong (72%), bahkan ikan (53%).
Tak hanya itu, mayoritas peneliti responden juga menemukan menemukan sebagian serangga dapat merasakan emosi (67%). Begitu pula dengan hewan invertebrata (71%).
Untuk meminimalisasi bias studi, banyak peneliti mencoba melakukan penelitian sedekat mungkin dari lingkungan asli hewan tersebut. Zipple sendiri mendapati, perilaku tikus betina jauh lebih kompleks saat di lingkungannya ketimbang di laboratorium.
Hewan Merasakan Emosi Sedih hingga Berempati
Konservasionis Lawrence Anthony mendirikan Cagar Alam Thula Thula seluas 5.000 hektar bersama gajah Afrika. Sosoknya kerap menghibur gajah-gajah saat mereka tiba di cagar alam.
Saat Anthony meninggal karena serangan jantung, kawanan gajah datang ke rumahnya, seolah-olah untuk memberi penghormatan.
Putra Anthony mengatakan bahwa sejak kematian ayahnya, kawanan gajah itu datang ke rumahnya di tepi cagar alam mereka setiap malam, dikutip dari laman University of West Alabama.
Gaja sendiri juga dikenal merasakan duka atas hilangnya anggota kawanannya.
Sementara itu, anjing berempati dan menenangkan pemiliknya, siswa, atau tentara yang baru saja kecelakaan, mengalami trauma fisik maupun mental. Caranya antara lain meringkuk di pangkuan pemiliknya yang sedang trauma atau menangis
Bahkan, tikus dapat berempati pada temannya yang tenggelam dan membantu agar bisa kembali ke tempat yang kering. Mereka juga tak segan mengabaikan bekal makanannya jatuh demi bisa membantu teman.
(twu/pal)