Topi wisuda merupakan salah satu atribut ikonik dalam upacara kelulusan yang tak pernah absen dari panggung wisuda. Namun, tak banyak yang mengetahui simbol ini memiliki sejarah panjang. Lantas, seperti apa asal usul topi wisuda?
Topi wisuda pertama muncul di beberapa universitas Eropa. Pada abad ke-16, para mahasiswa terlihat mengenakan bentuk paling awal dari topi wisuda.
Asal Usul Topi Wisuda
Didirikan sekitar tahun 1088, Universitas Bologna di Italia diakui sebagai universitas pertama di Eropa dan tetap menjadi institusi tertua di dunia yang terus beroperasi. Pada pertengahan abad ke-12, Universitas Paris dan Universitas Oxford juga telah berdiri, melanjutkan penyebaran pendidikan tinggi di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa awal di universitas-universitas ini mungkin mengenakan calotte atau kopiah yang mirip dengan yang dikenakan beberapa tokoh gereja. Kemudian, mahasiswa mengadopsi topi tanpa pinggiran yang disebut pileus. Dalam bahasa latin, Pileus berarti sebuah topi dan merupakan cikal bakal topi wisuda modern.
Perkembangan Topi Wisuda
Pada abad ke-16, dua versi pileus menjadi populer di kalangan lulusan universitas, yakni pileus quadratus berbentuk persegi dan pileus rotundus melingkar. Menurut laman History.com, mahasiswa dapat mengenakan salah satunya tergantung pada mata kuliah yang mereka pelajari.
Pada tahun 1675, pengukir Inggris David Loggan menerbitkan ilustrasi tentang atribut akademis Oxford yang meliputi topi datar berbentuk persegi dan topi bundar.
Gaun akademis ini melintasi Samudera Atlantik pada abad ke-17 saat para pemukim Inggris mendirikan perguruan tinggi di Amerika.
Rumbai pada Topi Wisuda
Ilustrasi topi Oxford karya Loggan tahun 1675 tidak menampilkan rumbai apa pun. Namun, para lulusan mulai menempelkan hiasan ini pada kancing di atas topi wisuda mereka.
Pada tahun 1895, rumbai cukup umum sehingga perguruan tinggi dan universitas AS menuliskan dalam Kode Kostum Akademik Antar-perguruan tinggi jika semua topi wisuda harus memilikinya. Rumbai kini berperan simbolis dalam upacara wisuda di AS maupun negara lain.
Apa Makna Rumbai Topi Wisuda Dipindah ke Kanan?
Pergantian rumbai pada topi wisuda dari sisi kanan ke sisi kiri setelah wisuda telah menjadi tradisi di AS sejak 1909 silam. Lantas, apa maknanya?
Guru Besar Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Slamet Widodo, menjelaskan jika perpindahan tali toga dari kiri ke kanan berkaitan dengan fungsi otak kiri.
"Selama ini kuliah berada di otak kiri untuk berpikir. Kenapa dipindahkan ke kanan? Itu simbolis. Anak-anakku diserahkan kembali ke masyarakat dan berkiprah menerapkan ilmunya," ujarnya dikutip dari laman UM Metro, Selasa (8/7/2025).
Menurutnya, otak kiri memiliki fungsi untuk kecerdasan manusia, berpikir secara kritis dan berlogika. Sebagai mahasiswa, otak kiri menjadi lebih dominan.
Kemudian setelah lulus, akan ada perpindahan sebagai simbol perubahan status dari mahasiswa menjadi anggota masyarakat. Artinya, mahasiswa tak lagi hanya menggunakan otak kiri.
"Ketika tali toga secara simbolis telah dipindahkan pada bagian kanan, ada perubahan besar yang terjadi. Mahasiswa akan kembali pada masyarakat dan menjadi bagian di dalamnya. Setiap ilmu yang diperoleh bukan hanya sebatas teori, namun praktik nyata," jelasnya.
Pergantian rumbai topi wisuda dari kanan dan kiri juga memiliki arti lainnya, seperti menunjukkan prestasi mahasiswa atau sebagai penanda telah menamatkan pendidikan.
(nir/pal)