Viral video Wakil Presiden Tsinghua University Yang Bin mewisuda boneka Labubu. Video yang semula dipos 22 Juni 2025 pada dua platform media sosial itu menampakkan Yang Bin memindahkan tali topi toga (tassel) sebagai tanda Labubu 'resmi lulus kuliah'.
Kejadian ini bermula saat seorang mahasiswa Tsinghua membawa Labubu ke upacara wisudanya. Labubu itu dipakaikan toga senada.
Saat tiba waktunya naik ke panggung wisuda, mahasiswa tersebut bertanya pada Yang Bin apakah berkenan memindahkan rumbai tali topi toga bonekanya juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati canggung sesaat, Yang Bin nyengir dan meladeni permintaan wisudawannya memindahkan tassel Labubu ke kiri.
Boneka itu lalu dijuluki warganet 'Labubu dengan gelar pendidikan tinggi'.
"Wakil rektor tampak bingung harus berbuat apa sejenak. Namun, ia tetap memindahkan rumbai Labubu saya," kata lulusan yang dikenal dengan nama akun Douyin @xiaojinguailiyang tersebut, dilansir dari South China Morning Post.
"Ketika kami berfoto bersama, dia bertanya kepada saya apakah itu Labubu yang sedang populer akhir-akhir ini?" imbuhnya.
Tsinghua University di Beijing, China menempati peringkat ke-17 universitas terbaik di dunia versi QS World University Rankings 2026. Keberadaan Labubu di upacara wisuda universitas terbaik China ini menimbulkan pro-kontra di media sosial.
Mai Vu via Facebook menuturkan perasaannya yang juga ingin menggendong Labubu ke acara wisuda. "Kampusku sangat beruntung karena aku lulus kuliah sebelum Labubu terkenal," tulisnya dengan emoji tertawa pada Rabu (25/6/2025).
"Staf kampusnya lolos vibe check," tulis @kennywu*** di Instagram.
Pada video repost, sejumlah warganet mengkritisi Labubu di wisuda Tsinghua University.
"ChatGPT: Labubu? Harusnya sih aku (yang diwisuda)," tulis akun lain.
"Mereka bisa melakukan apa saja, bukannya nggak boleh. Tapi ini tuh sampai ke titik di mana kita harusnya sadar kalau Labubu semestinya jadi trinket lucu saja, sedangkan sekarang jadi kelewatan. Bukan cuma aku yang setuju sama pandangan ini. Yak, lanjut," tulis akun lainnya.
Salah satu kritik juga menyorot tindakan yang sekilas bernuansa hangat itu sama saja membiarkan konsumerisme masuk kampus. Warganet tersebut juga mempertanyakan apakah upacara wisuda tersebut digunakan sebagai promosi komersial Labubu.
"Menggunakan tempat seperti Tsinghua untuk mengiklankan merek mainan agak terlalu komersial, bukan? Apakah wakil presiden (Tsinghua) juga dibayar untuk penampilan ini?" tulisnya sarkastis, dilansir United Daily Malaysia.
Bagaimana aturan wisuda di kampus detikers?
(twu/nah)