Duduk bisa jadi cara ternyaman untuk menghabiskan waktu. Namun, studi baru menemukan duduk terlalu lama ternyata dapat menyebabkan penyusutan otak dan masalah kognitif.
Penelitian tersebut membantah gagasan jika periode duduk dapat diimbangi dengan periode aktif (seperti olahraga). Para peneliti dari Universitas Vanderbilt, Universitas Pittsburgh, dan Universitas Nasional Seoul, mengungkapkan jika terlalu banyak duduk atau berbaring dapat memengaruhi otak dan meningkatkan risiko berbagai jenis demensia di kemudian hari, termasuk penyakit Alzheimer.
"Mengurangi risiko penyakit Alzheimer tidak hanya dengan berolahraga sekali sehari," kata ahli saraf Marissa Gogniat, dari Universitas Pittsburgh dalam Science Alert, dikutip Minggu (25/5/2025).
"Meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk duduk, bahkan jika Anda berolahraga setiap hari, mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer," imbuhnya.
Studi Selama 7 Tahun
Studi ini dilakukan selama tujuh tahun secara berkelanjutan. Para peneliti memantau aktivitas 404 relawan dengan perangkat yang dapat dikenakan selama seminggu. Relawan juga diberikan tes kognitif dan pemindaian otak untuk menilai kesehatan otak mereka.
Meskipun 87 persen relawan memenuhi pedoman mingguan yang direkomendasikan, yaitu minimal 150 menit latihan intensitas sedang, mereka yang lebih banyak duduk menunjukkan kognisi yang lebih buruk.
Mereka juga menunjukkan lebih banyak tanda neurodegenerasi, termasuk penipisan hipokampus yang lebih cepat, bagian otak yang penting untuk fungsi memori dan salah satu area pertama yang menunjukkan kerusakan akibat Alzheimer.
Hubungannya tidak besar dan tidak membuktikan hubungan sebab akibat secara langsung, tetapi terlihat jika menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk tampaknya membuat otak menua lebih cepat. Hubungan yang lebih kuat ditemukan pada mereka yang sudah memiliki risiko genetik Alzheimer yang lebih tinggi.
"Penelitian ini menyoroti pentingnya mengurangi waktu duduk, khususnya di kalangan orang dewasa yang menua dengan risiko genetik yang lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer," kata ahli saraf Angela Jefferson, dari Pusat Medis Universitas Vanderbilt.
"Sangat penting bagi kesehatan otak kita untuk beristirahat dari duduk sepanjang hari dan bergerak untuk meningkatkan waktu aktif kita," lanjutnya.
Pentingnya Mengetahui Durasi Duduk
Para peneliti menekankan jika temuan ini bukan alasan untuk berhenti berolahraga. Namun, penting untuk melihat jika durasi duduk yang terlalu lama dapat dikaitkan dengan jenis keausan tertentu di otak.
"Sangat penting untuk mempelajari pilihan gaya hidup dan dampaknya terhadap kesehatan otak seiring bertambahnya usia," kata Jefferson.
(nir/faz)