Detikers merasa berat untuk kembali ke sekolah atau bekerja? Hal ini mungkin dirasakan juga oleh sebagian masyarakat yang baru berlibur usai Lebaran 2025.
Masyarakat umum tahun ini mendapat jatah libur nasional dan cuti bersama Lebaran selama satu pekan lebih. Sementara siswa memperoleh libur Lebaran selama dua pekan.
Tak heran, banyak yang merasa berat saat harus kembali ke kantor atau sekolah. Hal tersebut bisa jadi adalah post holiday blues.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ayelet Fishbach, profesor di Booth School of Business, University of Chicago kondisi ini dapat disebabkan oleh perjalanan yang liburan yang melelahkan. Dalam konteks masyarakat tanah air, kelelahan itu juga bisa disebabkan oleh perjalanan mudik yang lama.
"Ketika Anda merasakan liburan tetapi Anda tidak sepenuhnya merasakan relaksasi," kata Fishbach dilansir dari laman Harvard Business Review, Selasa (8/4/2025).
Bagaimana cara mengatasi post holiday blues ini?
Tips Atasi Post Blues Usai Libur Lebaran
1. Sadari Tantangan di Hari Pertama
Tessa West, profesor psikologi di NYU dan penulis Job Therapy: Finding Work That Works for You menyarankan untuk segera menyadari gejala post holiday blues ini. Kemudian sadarilah bahwa hari pertama masuk kerja atau sekolah adalah tantangan terbesarnya.
"Beberapa hari pertama Anda masih sangat lelah," tuturnya.
Setelah berpikir demikian, seseorang akan menganggap bahwa hari-hari ke depan akan terasa lebih ringan. Selain itu,pemikiran seperti ini dapat membuat ancang-ancang bagi yang masih liburan agar segera pulang untuk beristirahat sejenak sebelum kembali bekerja.
2. Kerjakan Tugas Mudah Dahulu
Di hari pertama kerja atau sekolah, Fishbach menyarankan pekerja atau siswa untuk mengerjakan tugas-tugas mudah terlebih dahulu. Kerjakanlah tugas yang cepat selesai.
Menurut Fishbach, teknik ini membantu seseorang membangun kembali momentum. Oleh karena itu, hindarilah terlalu banyak mengambil pekerjaan.
"Jika tidak, Anda akan terus-menerus mencoba mengejar ketinggalan atau menjawab email sepanjang hari," katanya.
3. Ubah Persepsi
Fishback menyebut tantangan terbesar saat menangani post holiday blues berasal dari konflik internal. Sebuah penelitian melaporkan bahwa banyak orang yang yakin relaksasi dan kewajiban profesional bisa dilakukan beriringan.
Namun, Fishbach menegaskan kedua hal tersebut dapat memicu perasaan bersalah dan emosi negatif. Ia menyarankan untuk menikmati masa liburan sepenuhnya tanpa bekerja atau melakukan aktivitas berat.
"Menjadi produktif dan sukses bukanlah hal yang berlawanan dengan menikmati hidup dan memiliki waktu untuk menyegarkan diri," tuturnya.
4. Lakukan Journaling
Journaling atau menuliskan perasaan adalah cara lain untuk memupuk semangat kembali. Seperti disampaikan oleh Dr. David Topor, seorang psikolog klinis dan direktur asosiasi untuk pendidikan profesional perawatan kesehatan di VA Boston Healthcare System.
Tuliskan tingkat stres dan perasaan dalam jurnal harian. Jika emosi negatif tiba-tiba timbul saat hendak bekerja, coba tuliskan dalam catatan untuk meredamnya.
5. Jadikan Bekerja sebagai Motivasi Liburan
Jika masih tak bersemangat dalam bekerja, Fishbach mengajak untuk memikirkan hal ini "dengan bekerja kita dapat menghasilkan uang untuk membiayai liburan mendatang."
Menurutnya, bekerja dan berlibur adalah dua hal yang dapat sambil memberikan dampak baik. Dengan begitu, seseorang akan berusaha semangat kembali dalam bekerja.
"Anda pergi bekerja agar Anda mampu membiayai liburan Anda. Anda pergi berlibur agar Anda dapat memiliki kehidupan yang lebih kaya dan lebih memuaskan," ujarnya.
(cyu/pal)