5 Contoh Cerita Libur Lebaran untuk Siswa, Singkat tapi Mengesankan!

ADVERTISEMENT

5 Contoh Cerita Libur Lebaran untuk Siswa, Singkat tapi Mengesankan!

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 08 Apr 2025 10:30 WIB
Ilustrasi orang sedang menulis
Ilustrasi menulis. Foto: Unsplash/Marcos Paulo Prado
Jakarta -

Libur Idul Fitri atau Lebaran 2025 telah usai. Saatnya siswa kembali masuk sekolah mulai pekan ini.

Di hari pertama masuk sekolah umumnya siswa akan melakukan halalbihalal dengan guru. Selain itu, siswa juga biasanya akan diminta oleh guru untuk menuliskan cerita selama liburan.

Dengan menuliskan pengalaman liburan ini, siswa dapat mengenang hal-hal berkesan dan melatih menulis cerita singkat. Sebagai referensi, berikut ini ada beberapa contoh cerita libur Lebaran yang singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Cerita Libur Lebaran untuk Siswa Singkat dan Mengesankan

1. Libur Lebaran di Rumah Nenek

Liburan Idul Fitri tahun ini terasa sangat istimewa karena kami bisa berkumpul di rumah nenek. Pagi-pagi sekali, udara segar menyambut kami saat sampai di kampung halaman. Nenek yang mengenakan gamis hitam nan indah sudah menunggu di teras dengan senyum lebar. Kue-kue lebaran terlihat berjejer di meja ruang tamu dan siap untuk disantap.

Setelah saling bermaaf-maafan, kami berkumpul di ruang tamu. Tertawa bersama sambil mendengarkan cerita-cerita masa kecil nenek yang selalu membuat kami terpesona. Pemandangan hijau dari halaman belakang yang luas membuat suasana semakin nyaman. Siang harinya, kami menikmati teh hangat dan berbincang-bincang.

ADVERTISEMENT

Sore harinya, kami mengadakan makan bersama. Nasi ketupat, opor ayam, rendang, dan sambal goreng hati yang dimasak nenek selalu menjadi favorit. Setiap suapan seakan membawa kebahagiaan tersendiri, penuh dengan kenangan masa lalu.

2. Piknik bersama Teman ke Kebun Binatang

Liburan Lebaran kali ini terasa berbeda karena kami memutuskan untuk menghabiskannya bersama teman-teman di kebun binatang. Pagi-pagi, pada H+1 Idul Fitri, kami berkumpul di rumah salah satu teman yang sudah menyiapkan mobil untuk berangkat. Suasana ceria langsung terasa saat kami saling bermaafan dan berbagi kue lebaran yang sudah disiapkan oleh masing-masing keluarga.

Setibanya di kebun binatang, kami disambut dengan suara lantang para binatang seolah memanggil kami. Kami pun kemudian menjelajahi satu per satu area kebun binatang, dimulai dengan melihat gajah yang sedang mandi. Teman-teman saya berusaha mendekatinya, mereka sontak tertawa karena gajah terlihat usil menyemburkan air ke arah mereka dengan belalainya.

Kami juga mengunjungi kandang singa yang tampak anggun, dan berfoto di depan kandangnya. Momen terlucu adalah saat monyet mendekati kami, seolah tahu kalau kami sedang ingin berfoto bersama mereka.

Siang hari, kami merasa lapar sehingga memutuskan untuk menikmati bekal yang dibawa, lengkap dengan rendang, sambal, dan kue-kue khas Lebaran. Walau sederhana, momen itu terasa begitu hangat dan penuh kebersamaan.

Setelah itu, kami kembali berkeliling kebun binatang. Jerapah, zebra, dan berbagai satwa lainnya akhirnya telah kami kunjungi. Hal yang aku sukai dari liburan sederahana ini adalah kami saling bercanda, tertawa, dan berbicara tentang rencana masa depan.

Malamnya, kami pun pulang ke rumah dengan hati senang dan penuh tawa. Meskipun liburan Lebaran kali ini berbeda, rasanya sangat spesial karena bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman, berbagi kebahagiaan di tengah suasana yang penuh keceriaan.

3. Produktif di Rumah bersama Keluarga

Tahun ini keluarga kami tak punya rencana mudik atau liburan keluar. Sehingga kami putuskan untuk melakukan banyak hal di rumah saja.

Pada H+1, ibu mengajak kami memasak kembali hidangan khas Lebaran, dan kami pun berkumpul di dapur. Masing-masing dari kami punya tugas, ada yang menyiapkan ketupat, ada yang memasak opor ayam, dan ada yang membuat kue-kue Lebaran.

Setelah makan bersama, kami melanjutkan kegiatan dengan menata ulang taman belakang. Ayah dan kakak lelaki membersihkan tanaman, sementara adik-adik saya menanam bunga dan merapikan kebun kecil kami.

Meski tidak pergi ke mana-mana, liburan ini terasa sangat bermakna. Aku bersama ayah, ibu, dan kakak menghabiskan waktu berkualitas. Lebaran kali ini tidak hanya penuh kebahagiaan, tetapi juga penuh dengan kerja sama dan rasa syukur.

4. Mudik ke Kampung Halaman Ibu

Sudah selama dua tahun Lebaran aku dan keluarga tak mudik ke kampung halaman ibu di Padang. Sehingga tahun ini kamu putuskan untuk mudik meskipun kakak tidak ikut karena harus tetap bekerja di rumah sakit.

Setelah lama tak pulang, rasanya menyenangkan bisa berkumpul lagi dengan keluarga besar di kampung halaman. Perjalanan dimulai pagi-pagi, dan meskipun perjalanan menghabiskan waktu 10 jam, kami semua semangat. Pemandangan sepanjang jalan yang indah, dengan hamparan sawah dan gunung yang hijau, membuat perjalanan semakin menyenangkan.

Setibanya di Padang, nenek dan kakek sudah menunggu dengan sambutan hangat. Rumah nenek penuh dengan aroma masakan khas Padang yang menggugah selera. Kami langsung berkumpul, saling berbagi cerita, dan menikmati hidangan lebaran seperti rendang, ketupat, dan sambal balado.

Selama seminggu di Padang, kami mengunjungi tempat-tempat terkenal, seperti Pantai Padang dan Jam Gadang. Kami juga menghabiskan waktu di rumah, saling berbincang dan bermain bersama sanak saudara. Malam-malamnya, kami berkumpul di halaman, menikmati angin sepoi-sepoi sambil makan kue-kue lebaran yang lezat.

Liburan ini penuh tawa dan kebahagiaan. Meskipun singkat, kebersamaan dengan keluarga di Padang membuat Lebaran kali ini begitu berkesan.

5. Berkemah di Tengah Perkebunan Teh

Liburan Lebaran kali ini kami memilih untuk staycation di Pangalengan, menikmati suasana tenang di tengah kebun teh yang hijau. Setibanya di sana, udara segar dan pemandangan kebun teh yang luas langsung menyambut kami.

Kami menginap di sebuah villa yang menghadap langsung ke kebun teh. Pagi-pagi, aku dan ayah berjalan santai menyusuri perkebunan, menikmati udara pagi yang sejuk sambil memetik daun teh bersama. Sedangkan kakak dan ibu menyiapkan makan yang dibawa dari rumah. Suasana sangat damai dan hijau membuat kami lupa akan keramaian kota.

Setelah makan siang dengan hidangan khas Lebaran, kami menikmati sore dengan duduk-duduk di teras, ngobrol ringan, dan menikmati secangkir teh panas. Malam harinya, kami berkumpul di sekitar api unggun, menikmati kebersamaan dan bercanda tawa.

Liburan di Pangalengan ini memberikan ketenangan yang kami butuhkan, serta kebahagiaan sederhana bersama keluarga di tengah alam yang indah. Meskipun staycation singkat, rasanya Lebaran kali ini sangat berkesan dan membawa kesegaran bagi pikiranku.

Demikian contoh-contoh cerita libur Lebaran untuk siswa. Semoga menginspirasi ya.




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads