Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran 2025, Hujan Lebat - Angin Kencang di Daerah Ini

ADVERTISEMENT

Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran 2025, Hujan Lebat - Angin Kencang di Daerah Ini

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 21 Mar 2025 10:30 WIB
Warga melewati jalan desa yang terendam banjir untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2024).  Banjir yang merendam desa setempat selama 28 hari sejak Rabu (13/3) akibat luapan Sungai Dombo-Sayung yang tak mampu menampung debit aliran air karena curah hujan tinggi itu belum surut dengan ketinggian banjir bervariasi hingga mencapai 70 sentimeter, sehingga mengganggu aktivitas serta mobilitas warga dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H. Warga berharap kepada Pemkab Demak agar menambah jumlah pompa air yang beroperasi agar banjir cepat surut. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.
Lebaran 2024 di tengah banjir Demak, April 2024. Waspada hujan lebat dan angin kencang jelang Lebaran 2025. Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Jakarta -

Jelang Lebaran 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah gangguan atmosfer juga berpotensi meningkatkan curah hujan intensitas tinggi, khususnya di wilayah Indonesia tengah dan timur. Warga diminta waspada pada potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Dinamika atmosfer yang berkontribusi pada cuaca sepekan ke depan, 21-27 Maret 2025antara lain aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), bibit siklon 91S, tekanan rendah, dan labilitas lokal yang kuat.

MJO adalah fenomena gelombang atau osilasi nonmusiman di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi sekitar 30-60 hari. Mengutip BMKG e-Library, fenomena MJO sangat berpengaruh pada anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MJO akan masuk fase 4 (Benua Maritim Indonesia) dalam beberapa hari ke depan. MJO secara spasial juga sudah aktif di wilayah Indonesia barat dan pekan ini meluas ke Indonesia tengah dan timur.

Di sana, MJO aktif meningkatkan pembentukan awan konvektif, yaitu awan yang terbentuk karena adanya konveksi di atmosfer yang tidak stabil sehingga awan ini dapat menyebabkan hujan lokal intensitas sedang hingga lebat. Untk itu, warga perlu waspdaa pada potensi peningkatan curah hujan signifikan akibat MJO aktif.

ADVERTISEMENT

Sedangkan bibit siklon atau bibit badai 91S di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung secara tidak langsung berdampak pada munculnya angin kencang di pesisir barat Lampung, pesisir barat Banten, pesisir selatan Banten hingga Jawa Barat dalam 24 jam ke depan.

Bibit siklon ini juga berdampak pada gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Perairan selatan Banten hingga NTT, serta Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT. Bibit siklon ini berpotensi menjadi siklon tropis dalam kategori sedang dalam 48-72 jam ke depan.

Sementara itu, BMKG mendeteksi adanya wilayah tekanan rendah yang berpotensi menjadi bibit siklon tropis di wilayah Samudra Hindia selatan Bali dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur. Hal ini membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, perairan selatan Nusa Tenggara Barat, dan perairan selatan NTT.

Sirkulasi siklonik lain terpantau di Laut Natuna. Hal ini membentuk daerah perlambatan angin memanjang di Laut China Selatan, Laut Natuna, dan Kalimantan Barat.

BMKG mencatat adanya labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal. Proses konvektif adalah perpindahan panas melalui pergerakan massa fluida, baik zat cair atau gas. Untuk itu, warga diminta waspada atas potensi cuaca signifikan yang dapat timbul.

Proses konvektif pada skala lokal tercatat tengah terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Secara umum, Indonesia mengalami cuaca berawan hingga ringan pada 21-27 Maret 2025.. Sedangkan sejumlah daeerah diwaspadai mengalami peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Daftar Daerah Berpotensi Hujan Lebat

21-23 Maret 2025

  • Riau
  • Kep. Riau
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Bali
  • NTB
  • Nusa Tenggara Barat
  • NTT
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku Utara
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan.

24-27 Maret 2025

  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • NTT
  • NTB

Daftar Daerah Berpotensi Angin Kencang 21-27 Maret 2025

  • NTT

Perkiraan daerah berpotensi hujan lebat dan angin kencang lebih rinci dapat dilihat di website BMKG, aplikasi infoBMKG, dan media sosial @infoBMKG.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads