Psikopat adalah gangguan kepribadian atau kelainan jiwa yang umumnya ditandai dengan kurangnya empati dan perilaku impulsif. Gangguan ini ternyata bisa saja dimiliki oleh orang-orang di dunia kerja.
Psikiater dan Profesor Kepemimpinan di Universitas Stellenbosch Business School (USB), Afrika Selatan, Profesor Renata Schoeman, mengatakan psikopat bisa muncul dalam dunia kerja. Biasanya tipe psikopat di kantor bisa membuat berkurangnya produktivitas, motivasi, dan keuntungan.
"Manipulasi, penipuan, opini diri yang berlebihan dan pengkhianatan dari perusahaan atau narsisis seringkali dapat menyebabkan depresi terkait pekerjaan, gangguan kecemasan, kelelahan dan penyakit fisik," ucapnya, dilansir stellenboschbusiness.ac.za.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Afrika Selatan, misalnya, Corporate Mental Health Week pada 1 hingga 5 Juli 2019 menyoroti stres terkait pekerjaan yang menyebabkan lebih dari 40% penyakit terkait tempat kerja. Kondisi ini, setidaknya membuat 1 dari 4 karyawan didiagnosis menderita depresi.
Dalam hal ini, Prof Schoeman, mengatakan para pemimpin perusahaan harus berada di garis depan dalam mengurangi kondisi tempat kerja yang menyebabkan stres dan kelelahan. Sebab, ini akan berkontribusi terhadap masalah.
"Taktik intimidasi yang dilakukan psikopat di sebuah perusahaan bisa meningkatkan konflik, stres, pergantian karyawan, dan ketidakhadiran; mengurangi produktivitas dan tanggung jawab sosial kolektif; dan mengikis budaya perusahaan dan standar etika, (bahkan) mengurangi nilai pemegang saham dan laba atas investasi," ungkapnya.
Untuk mengenali psikopat di dunia kerja, Prof Schoeman menjelaskan beberapa tipe yang mungkin bisa ditemukan. Beberapa yang paling umum, yakni terlalu percaya diri dengan pesona, mendominasi tanpa rasa takut, dan berani.
Tipe-tipe Psikopat yang Bisa Ditemukan di Dunia Kerja
Tipe Psikopat Narsistik
Dia mengatakan bahwa tidak semua orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan sukses, memiliki gangguan kepribadian. Dalam hal ini, psikopat yang terlalu percaya diri biasanya memiliki sifat mengintimidasi.
Mereka biasanya memiliki gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian antisosial.
"Orang narsisis bisa menjadi ahli strategi yang brilian, memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan mendorong perubahan dan transisi besar-besaran, serta menggunakan karisma dan visi mereka yang menarik untuk menginspirasi orang lain, sesuai dengan ide-ide kepemimpinan konvensional," jelas Prof Schoeman.
Namun, orang narsisis cenderung terlalu sensitif terhadap kritik, terlalu kompetitif, dan sering melakukan perilaku kerja yang kontra-produktif ketika harga diri mereka terancam.
Hal ini karena mereka mengharapkan dedikasi yang besar dan mungkin membuat orang lain bekerja terlalu keras tanpa mempedulikan dampaknya terhadap kehidupan mereka.
"Orang-orang narsisis lebih menyukai taktik intimidasi tidak langsung seperti menyembunyikan informasi, mengabaikan orang atau memberi mereka perlakuan diam, menyebarkan rumor untuk mendiskreditkan orang lain, dan membesar-besarkan kontribusi mereka atau memuji pencapaian yang tidak ada hubungannya dengan mereka," paparnya.
Tipe Psikopat Gelap
Menurut Prof Schoeman tipe ini merupakan karakter psikopat, bos atau kolega dengan gangguan kepribadian antisosial. Karakter ini biasa menggantikan taktik eksploitatif narsisis dengan dorongan agresif untuk melakukan penaklukan strategis, dominasi dan kekejaman.
Tipe Psikopat Sukses
Dalam bahasanya, Prof Schoeman menjelaskan "psikopat sukses" dengan ciri suka menipu, manipulatif, dan tidak peduli terhadap konsekuensi tindakan mereka. Biasanya karakter ini juga cenderung tak memiliki pesona yang kuat dan terlihat kurang empati dan kuran memiliki penyesalan.
"Psikopat yang sukses cenderung lebih berhati-hati dibandingkan mereka yang memiliki catatan kriminal. Mereka tidak terlalu impulsif, lalai, dan tidak bertanggung jawab, namun hal ini tidak berarti mereka selalu menjadi warga negara yang taat hukum, mereka mungkin lebih baik dalam menghindari ketahuan," katanya.
Menurutnya, taktik penindasan yang dilakukan oleh "psikopat sukses" umumnya didasarkan pada penilaian kegunaan dan kelemahan orang-orang di sekitar mereka. Kemudian memanipulasi orang lain untuk menjalin ikatan dengan mereka dan meninggalkan mereka ketika mereka tidak lagi berguna.
Bagaimana Cara Menghadapi Psikopat di Dunia Kerja?
Prof Schoeman menyarankan beberapa hal, antara lain:
- Mengendalikan emosi sebaik mungkin
- Jangan menunjukkan bahwa Anda terintimidasi
- Tetap berpegang pada fakta dan jangan terjebak dalam kisah-kisah korban mereka
- Mampu menahan diri sebaik mungkin
- Terima fakta bahwa beberapa orang memang memiliki kelakuan yang buruk
- Mengetahui kelemahan Anda agar tidak dieksploitasi oleh psikopat
- Mengelola stres dan bangun pertahanan diri
- Membangun reputasi dan hubungan dengan lingkungan kerja
- Melaporkan insiden intimidasi dan pelecehan kepada tim sumber daya manusia
- Memahami hukum
Sementara itu, ada juga strategi menghadapi atasan atau rekan kerja yang narsisis, yakni dengan mengabaikan tindakan mereka, tetap netral dan profesional, jangan menantang mereka, jangan menawarkan informasi ke mereka, serta bangun jaringan yang mendukung di lingkungan kerja.
Jika perlakukan atasan sudah melewati batas, maka dapatkan saksi dan lindungi diri dengan hak hukum yang ada.
(faz/nwk)