Apakah Punya Sifat Psikopat Bisa Membawa Keberhasilan? Begini Kata Ahli

ADVERTISEMENT

Apakah Punya Sifat Psikopat Bisa Membawa Keberhasilan? Begini Kata Ahli

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Minggu, 15 Okt 2023 10:00 WIB
Defense lawyer with client in court
Foto: Thinkstock
Jakarta - Perilaku psikopat selama bertahun-tahun telah menjadi subjek pembahasan yang turut mengundang perdebatan dalam dunia psikologi. Sementara, kebanyakan orang menghubungkan psikopati dengan kejahatan, kekejaman, dan perilaku antisosial yang merugikan masyarakat.

Pada dasarnya, ciri-ciri dan gejala psikopati berkisar dari lemah hingga kuat. Seseorang mungkin punya ciri psikopat ringan atau sangat psikopat.

Menurut sebagian ahli, fokus pada perilaku psikopat yang kejam dan kriminal, menyebabkan pengesampingan studi tentang apa yang disebut "psikopat sukses".

Psikopat sukses adalah individu yang memiliki ciri-ciri psikopat tetapi dapat menghindari masalah hukum dan bahkan mungkin mendapat manfaat dari sifat-sifat ini dalam beberapa cara.

Para peneliti belum mencapai konsensus mengenai ciri-ciri yang membedakan psikopat sukses dan pembunuh berantai, tetapi mereka berupaya mengklarifikasi apa yang disalahpahami dalam pemahaman soal psikopat.

Pandangan Tradisional Vs Pendekatan Dimensional

"Sebagian besar yang dipikirkan orang tentang psikopat bukanlah psikopat yang sebenarnya," kata Louise Wallace, seorang dosen psikologi forensik di University of Derby, Inggris.

Pandangan tradisional terhadap psikopati seringkali terkait erat dengan citra psikopat sebagai penjahat berbahaya dan kejam. Namun, pendekatan dimensional baru dalam dunia psikiatri telah membuka pintu bagi pemahaman yang lebih luas tentang psikopati.

Pendekatan ini menganggap psikopati sebagai suatu spektrum dengan berbagai tingkat keparahan ciri-ciri psikopat, bukan hanya sebagai kondisi biner yang ada atau tidak ada.

Ciri-ciri Psikopat yang Berpotensi Menguntungkan

Salah satu ciri-ciri utama psikopat adalah kekejaman, yang merujuk pada kemampuan untuk mengejar tujuan tanpa memedulikan orang lain. Di dunia bisnis, ada situasi di mana kekejaman dapat dianggap sebagai keunggulan, terutama dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tegas.

Seorang individu dengan ciri-ciri psikopat mungkin mampu membuat keputusan yang tegas dalam tekanan tanpa terlalu terpengaruh oleh pertimbangan empati yang berlebihan. Selain itu, keberanian adalah faktor lain yang dapat berguna dalam konteks tertentu.

"Kamu dapat menganggap keberanian sebagai keberanian yang diekspresikan dalam ranah interaksi dengan orang lain di mana kamu tidak mudah terintimidasi, kamu lebih tegas, bahkan dominan terhadap orang lain," kata Christopher Patrick, seorang psikolog klinis di Florida State University.

Keberanian dalam hal ini kemampuan untuk mendominasi dalam hubungan sosial, bertahan dari tekanan emosi, dan memiliki keberanian. Ini bisa membuat orang yang memiliki sifat psikopat lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, memanfaatkannya, atau bahkan melakukan tindakan heroik pada beberapa situasi.

Dengan kata lain, orang dengan sifat psikopat tradisional dapat mencapai kesuksesan dalam karier atau kehidupan mereka karena keberanian mereka.

Kajian Ciri-ciri Psikopat dalam Dunia Kerja

Dalam konteks dunia kerja, ada beberapa bukti yang mengindikasikan bahwa ciri-ciri psikopat dapat menjadi keunggulan.

Sebuah studi pada tahun 2016 terhadap karyawan di sebuah biro iklan menemukan bahwa eksekutif senior sering memiliki skor lebih tinggi dalam hal perilaku yang terkait dengan ciri-ciri psikopat, seperti dominasi sosial, keberanian, dan ketenangan, yang dapat memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dengan cepat di bawah tekanan.

Bahkan, beberapa perusahaan telah aktif mencari kandidat dengan ciri-ciri psikopat dalam upaya untuk mendapatkan eksekutif yang dianggap ideal untuk posisi kepemimpinan. Meskipun pendekatan ini kontroversial, ini menggarisbawahi kompleksitas dalam memahami bagaimana ciri-ciri psikopat dapat berperan dalam mencapai kesuksesan dalam dunia kerja.

Perdebatan terkait Pandangan Psikopat

Ada yang berpendapat bahwa penekanan pada keberanian sebagai ciri utama psikopat yang bermanfaat dapat menjadi terlalu menyederhanakan kompleksitas masalah ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada individu yang memiliki ciri-ciri psikopat tinggi dalam hal kekejaman atau rasa malu, tetapi tidak mengalami masalah perilaku antisosial yang serius. Dalam beberapa kasus, keberanian dapat melindungi kesejahteraan dan perilaku di tempat kerja.

Untuk mengatasi masalah ini, Wallace telah membantu menciptakan Skala Psikopati Sukses: sebuah kuesioner dengan 54 pertanyaan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menilai ciri-ciri psikopat pada orang biasa.

Wallace berharap skala ini akan membantu orang lebih memahami bahwa individu dengan ciri-ciri psikopat tidak selalu harus ditakuti.

"Masih banyak yang kita belum ketahui tentang individu yang memiliki ciri-ciri psikopat dan bagaimana mereka berperan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.


(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads