Waspada! BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Akan Tiba Bulan Juni

ADVERTISEMENT

Waspada! BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Akan Tiba Bulan Juni

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 15 Mar 2025 18:00 WIB
Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi Musim Kemarau. (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi periode puncak musim kemarau di Indonesia untuk tahun ini. Kapan akan dimulai?

Sebelumnya, Indonesia tengah mengalami puncak musim hujan pada Februari lalu. Kini, beberapa wilayah Indonesia masih diguyur hujan ringan.

Setelah melewati periode hujan, BMKG memprediksi puncak musim kemarau akan segera tiba pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025. Akan tetapi, awal musim kemarau di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi pada periode yang sama atau mundur dibandingkan dengan kondisi normalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka Awal Musim Kemarau 2025 di Indonesia diprediksi terjadi pada periode waktu yang SAMA dengan normalnya pada 207 ZOM (30%), MUNDUR pada 204 ZOM (29%), dan MAJU pada 104 ZOM (22%)," ujar Plt. Kepala Dwikorita Karnawati dalam laman resmi BMKG dikutip Sabtu (15/3/2025).

Wilayah Kemarau Normal dan Lambat

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang mengalami awal musim kemaraunya diprediksi sama dengan normalnya yaitu Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku serta sebagian Maluku Utara.

ADVERTISEMENT

Kemudian wilayah yang diprediksi akan mengalami awal musim kemarau yang mundur atau datang lebih lambat dibandingkan dengan normalnya, adalah Kalimantan bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, di Sulawesi, sebagian Maluku utara dan Merauke.

Sementara itu, ia menambahkan jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya, maka secara umum Musim Kemarau 2025 diprediksi bersifat NORMAL sebanyak 416 Zona Musim/ZOM (60%), 185 ZOM (26%) diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat ATAS NORMAL, dan 98 ZOM (14%) diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat BAWAH NORMAL.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau normal (416 ZOM/60%) meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa bagian Timur, Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Pulau Papua.

Kemudian wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal (185 ZOM/26%) meliputi sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, Jawa bagian barat dan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Sulawesi, dan Papua bagian Tengah.

Kemudian wilayah dengan sifat musim kemarau di bawah normal (98 ZOM/14%) atau lebih kering dari klimatologisnya meliputi wilayah Sumatera bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Barat, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

"Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, pada Juli dan pada Agustus 2025," terangnya.

Mitigasi Puncak Musim Kemarau

BMKG memberikan beberapa imbauan untuk menghadapi puncak musim kemarau pada bulan Juni-Agustus. Apa saja?

1. Kebencanaan

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah rawan yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan curah hujan Normal atau Bawah Normal.

2. Lingkungan

Pada sektor lingkungan, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai memburuknya kualitas udara di kota-kota besar dan wilayah rawan karhutla, serta potensi gangguan kenyamanan akibat suhu udara panas dan lembap selama musim kemarau.

3. Energi

BMKG meminta agar masyarakat dan pemerintah dapat menghemat dan mengelola pasokan air secara efisien untuk menjaga keberlanjutan operasi PLTA, irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku, terutama di wilayah dengan musim kemarau Bawah Normal atau lebih panjang dari normal.

4. Sumber Daya Air

Terakhir, Sektor Sumber Daya Air bisa mengoptimalkan sumber air alternatif dan memastikan distribusi air yang efisien guna menjaga ketersediaan air bagi masyarakat selama musim kemarau.

"BMKG menghimbau agar informasi dalam Prediksi Musim Kemarau 2025 ini dapat dijadikan dasar dalam mendukung program asta cita melalui optimalisasi kondisi iklim sesuai dengan sumber daya di wilayah masing-masing," pungkasnya.




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads