Kisah Kampus Tertua di Dunia, Berawal dari Masjid hingga Jadi Pusat Pendidikan

ADVERTISEMENT

Kisah Kampus Tertua di Dunia, Berawal dari Masjid hingga Jadi Pusat Pendidikan

fahri zulfikar - detikEdu
Senin, 10 Mar 2025 04:00 WIB
Universitas Al-Qarawiyyin
Foto: Getty Images/iStockphoto/Gregor Inkret
Jakarta -

Guinness World Records dan UNESCO mencatat universitas di dunia adalah Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko. Universitas ini sudah dibangun sejak abad ke-9, tepatnya pada tahun 859.


Universitas Al-Qarawiyyin tidak dibangun secara langsung sebagai sebuah pusat pendidikan tinggi. Cikal bakal kampus tersebut justru dari masjid, yang kemudian berkembang seiring waktu.


Pendirinya adalah Fatima Al-Fihri (800-880 M), seorang muslimah, cendekiawan, dan dermawan keturunan saudagar kaya yang berasal dari Tunisia. Ia mulai membangun peradaban pendidikan di kota Fez, sesaat setelah keluarganya bermigrasi ke kota tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kala itu, kota Fez dikenal sebagai pusat perdagangan dan budaya yang berkembang pesat. Namun, Fatima tidak tertarik dengan perdagangan dan sebuah kekayaan, sehingga ia ingin menggunakan hartanya untuk membangun masjid dan sekolah.


Pembangunan Masjid hingga Madrasah Dimulai

ADVERTISEMENT


Mengutip World History, Fatima dan saudara perempuannya Mariam menggunakan warisan kekayaannya untuk membangun sekolah dan masjid di Fez. Mariam membangun Masjid Al-Andalus, sedangkan Fatima membangun kompleks Masjid Al-Qarawiyyin yang mencakup madrasah pada tahun 850-an.


Dalam bahasa Arab, madrasah mengacu pada lembaga pendidikan apa pun, baik sekuler maupun agama, dasar atau menengah. Di dunia muslim, masjid sering kali menjadi pusat komunitas yang digunakan tidak hanya untuk tujuan keagamaan, tetapi juga untuk pertemuan sosial, layanan amal, ruang kelas pendidikan, pasar, dan bahkan demonstrasi politik.


Tak main-main dalam membangun peradaban ilmu, Fatima mempekerjakan insinyur dan arsitektur paling terampil pada masa itu. Bangunan juga menggunakan bahan-bahan dengan kualitas terbaik.


Setelah masjid rampung dibangun, ulama berpendapat, Al-Qarawiyyin sudah digunakan untuk tempat pengajaran dan pendidikan. Madrasahnya, bahkan berkembang menjadi sebuah institusi pendidikan tinggi yang menarik perhatian bangsa Eropa pada abad pertengahan.


Berkembang Menjadi Universitas


Sejarawan berpendapat, perkembangan madrasah Al-Qarawiyyin menjadi universitas, terjadi sekitar abad ke-10 dan ke-12. Dalam sebuah catatan milik sejarawan dan duta besar Maroko Abdelhadi Tazi (1921-2015), disebutkan bahwa catatan tentang pengajaran paling awal di Al-Qarawiyyin berasal dari tahun 1411.


Sementara keterangan dari sejarawan Maroko lain, Mohammed Al-Manouni, mengatakan bahwa pendidikan tinggi formal yang ada di Al-Qarawiyyin sudah ada pada 1040-1147.


Atas catatan-catatan yang dikumpulan, sejarawan sepakat bahwa Al-Qarawiyyin merupakan lembaga setingkat universitas pertama yang memiliki pusat debat ilmiah dan beasiswa.


Adapun sebagai universitas, Al-Qarawiyyin mencapai puncaknya sebagai pusat intelektualitas unggulan pada abad ke-13 dan ke-14. Pada masa ini, penelitian dan keilmuan telah menarik cendekiawan dari seluruh dunia termasuk Asia Tengah, Asia Selatan, Levant, hingga Hijaz.


Kurikulum yang dikenal di Universitas Al-Qarawiyyin tidak terbatas mencakup ilmu keagamaan Islam, melainkan keilmuan umum. Ada aljabar, astronomi, botani, kartografi dan geografi, tata bahasa, sejarah, sastra, logika, matematika, kedokteran, filsafat, fisika dan sejumlah bahasa asing termasuk Yunani dan Latin.


Memiliki Perpustakaan yang Banyak Dikunjungi Ilmuwan Dunia


Perpustakaan Al-Qarawiyyin memiliki sangat banyak pada awalnya, tapi sebagian hilang seiring waktu. Pada abad ke-20, hanya berjumlah sekitar 1.600 manuskrip dan 400 buku cetakan.


Beberapa manuskrip yang paling terkenal dalam koleksi perpustakaan tersebut yakni jilid-jilid dari kumpulan hadis Al-Muwatta yang terkenal (sabda Nabi Muhammad) karya Imam Malik ibn Anas (711-795) yang ditulis dengan tinta pada perkamen kijang, Al-Sirah al-Nabawiyyah (Biografi Nabi) oleh Ibnu Ishaq (704-768), karya Ibnu Khaldun. (1332-1406) karya sejarah Muqaddimah serta naskah asli bukunya Al-'Ibar.


Universitas Al-Qarawiyyin pada Masa Modern


Pada 1947, Universitas Al-Qarawiyyin menjadi bagian dari sistem pendidikan yang dikelola negara dan pada 1963, setelah kemerdekaan, menjadi universitas resmi milik negara di bawah Kementerian Pendidikan.


Kala itu, kampus memiliki empat fakultas baru dan mengadopsi kurikulum dan buku teks modern serta mendirikan perguruan tinggi untuk melatih guru profesional. Setelah tahun 1975, universitas tersebut kembali ke kurikulum studi agama Islam dan pada 1988, diterapkan kembali pengajaran ilmu-ilmu Islam tradisional termasuk hukum, teologi dan yurisprudensi.


Sampai pada Juni 2015, sebuah dekrit kerajaan mendeklarasikan universitas tersebut sebagai institusi publik yang dikhususkan untuk pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah. Kampus Al-Qarawiyyin kemudian memiliki badan legislatifnya sendiri yang memastikan kemandirian finansial, pendidikan, dan ilmiah/program.

Saat ini, gelar universitas yang paling dicari di Al-Qarawiyyin yakni bidang bahasa dan sastra Arab, studi Islam, serta budaya dan sejarah Maroko. Meski sudah berabad-abad lamanya dan berganti kurikulum, pusat pendidikan tinggi ini tetap masih berada di kompleks masjid yang didirikan oleh Fatima al-Fihri.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads