Palestina memperingatkan meningkatnya hasutan kelompok pemukim sayap kanan Israel yang menyerukan penghancuran Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (19/4/2025), seperti dilaporkan Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam video buatan AI berjudul "Tahun Depan di Yerusalem" yang beredar di platform ekstremis berbahasa Ibrani. Video tersebut memperlihatkan Masjid Al Aqsa dibom dan diganti dengan apa yang mereka sebut Bait Suci Ketiga.
"Kementerian menyebut video tersebut sebagai provokasi sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem yang diduduki," bunyi laporan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Palestina menyebut kepemimpinan sayap kanan Israel berani memajukan agenda Yahudisasi dan kolonialisme di tengah lemahnya reaksi internasional terhadap kejahatan genosida yang tengah berlangsung, khususnya di Gaza.
Kementerian mendesak masyarakat internasional dan badan-badan PBB menanggapi hasutan tersebut dengan serius dan mengambil tindakan hukum untuk "menghentikan tindakan sepihak Israel terhadap Palestina".
Penelusuran detikHikmah, Minggu (20/4/2025), video penghancuran Masjid Al Aqsa ini juga tersebar di X. Terlihat Dome of the Rock yang terletak di tengah kompleks tersebut habis diledakkan sebelum akhirnya berdiri bangunan baru.
Aksi provokatif serupa pernah dilancarkan sebelumnya. Menurut catatan pemberitaan detikHikmah, pada 16 Desember 2024, kelompok sayap kanan yang mengatasnamakan dirinya sebagai "Aktivis Temple Mount" merilis gambar AI yang mensimulasikan pembangunan kuil suci. Kuil ini diduga berdiri di atas reruntuhan Masjid Al Aqsa.
Status Quo Masjid Al Aqsa
Aksi provokatif di kompleks Masjid Al Aqsa memicu kekhawatiran akan status quo yang berlaku di tempat tersebut. Pejabat Israel mengatakan status quo di Al Aqsa tetap dipertahankan. Namun, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang bertanggung jawab atas situs tersebut menolak klaim ini.
Status quo yang mengacu pada aturan pra-1967 hanya mengizinkan umat Islam beribadah di sana. Namun, pada praktiknya terjadi pelanggaran berulang terhadap kesucian situs tersebut.
Baru-baru ini, pelanggaran terlihat saat kelompok sayap kanan menyerukan serangan massal ke kompleks Al Aqsa selama Paskah Yahudi yang dimulai pada Minggu lalu. Laporan sejumlah media lokal, ratusan orang Yahudi memasuki kompleks masjid dan berdoa di sana. Sementara ribuan lainnya menari dan berpesta di dekat Gerbang Singa.
Diketahui, otoritas Israel mengizinkan pemukim memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari sejak 2003.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!