Unik, 7 Tradisi Ramadan Warga Arab Ini Tak Dijumpai di Indonesia

ADVERTISEMENT

Unik, 7 Tradisi Ramadan Warga Arab Ini Tak Dijumpai di Indonesia

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 08 Mar 2025 03:00 WIB
ilustrasi puasa
Ilustrasi ramadan. Foto: iStockphoto
Jakarta -

Selama bulan Ramadan, setiap negara mempunyai tradisi tertentu dalam merayakannya. Terutama di negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam seperti Arab.

Meski sama-sama punya penduduk dominan Muslim, ternyata banyak tradisi berbeda di Arab yang tak dijumpai di Indonesia. Perbedaan budaya dan waktu menjadi salah satu faktornya.

Jika di Indonesia sering ada bedug keliling untuk membangunan warga sahur, apakah di Arab juga demikian? Melansir berbagai situs, berikut beberapa perbedaan tradisi Ramadan di Arab dan Indonesia:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Menembakkan Meriam

Jika detikers menjalani Ramadan di tanah suci, maka suara gemuruh meriam ini akan sering terdengar. Mengutip laman Baznas, meriam ini biasanya diluncurkan saat maghrib sebagai tanda buka puasa.

Tak hanya di Arab, tradisi ini juga jadi khas negara-negara Timur Tengah lain seperti di Qatar, Lebanon, Oman, Kuwait, Tunisia, Suriah, hingga Bahrain.

ADVERTISEMENT

2. Api Unggun

Api unggun adalah tradisi warga Arab di perbatasan utara selama Ramadan. Menyalakan api unggun dipercaya dapat mempererat silaturahmi antar keluarga maupun tetangga.

Dilansir dari Arab News, selama api unggun menyala mereka akan bertukar cerita dan pengalaman. Penduduk lokal Marawi Al-Sudairi menjelaskan bahwa api merupakan simbol kemurahan hati dan kebersamaan,

Pertemuan api unggun ini terbuka untuk semua orang. Tradisi ini juga sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi warisan lokal warga Arab.

3. Dekorasi Rumah

Tradisi lain yang kerap dilakukan warga Arab selama Ramadan adalah mendekorasi rumah. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga hubungan antargenerasi.

Hiasan ini juga dapat terlihat di banyak jalan dan area publik. Warga akan menghias area tersebut dengan lentera, bintang atau bulan sabit.

Warga menganggap ritual dekorasi sebagai cara yang menyenangkan untuk menanamkan nilai-nilai penting pada generasi muda. Selain hiasan, warga juga akan menaruh wewangian di rumah mereka.

4. Gargee'an

Gargee'an dalam bahasa Arab mempunyai arti mengetuk pintu atau campuran permen dan kecang-kacangan. Kata tersebut merujuk pada pemberian hadiah atau barang.

Dalam tradisi ini, anak-anak di seluruh Timur Tengah termasuk Arab akan berdandan dan menyiapkan keranjang. Selain itu, mereka juga mengenakan pakaian tradisional kemudian mengetuk pintu untuk menerima permen dan makanan ringan.

Biasanya anak perempuan akan mengenakan gaun warna-warni sekaligus berhias. Hiasan kepala emas akan mereka pakai untuk menarik perhatian.

5. Restoran Tutup Siang Hari Ini

Mengutip Vogue, kegiatan kantor hingga restoran di Arab selama Ramadan punya waktu terbatas. Biasanya restoran akan tutup pada pagi atau siang dan buka pada sore menjelasng malam.

Sementara itu, kantor-kantor pemerintah di Arab buka pada pukul 9 dan tutup pada pukul 2 siang. Para pedagang biasanya menghabiskan waktu untuk berpuasa dan merenung.

Beberapa restoran pun kerap membuka tenda untuk memberikan takjil atau makanan gratis untuk berbuka. Tenda-tenda Ramadan tersebut cukup mewah sebagai pengunjung berkumpul untuk makan berbuka puasa.

6. Begadang hingga Sahur

Warga Arab punya tradisi unik lain yakni begadang hingga waktunya sahur. Usai sholat tarawih, mereka tak akan tidur melainkan membaca Al-Quran atau berkumpul dengan keluarga/teman.

Sehingga toko-toko masih ramai buka pada malam menjelang Subuh. Selama Ramadan, biasanya warga Arab akan tidur seusai sholat Shubuh.

7. Tak Ada Bedug Keliling

Hal yang berbeda dari Indonesia lainnya dan terjadi di Arab adalah tak ada tradisi menabuh bedug. Di Indonesia, tradisi ini masih banyak ditemui untuk membangunkan masyarakat sahur.

Begitu juga pengingat sahur yang dikumandangkan lewat mikrofon di masjid. Berbeda dengan tanah air, di Arab tak ada seruan tersebut karena warga pada umumnya tidak tidur sebelum sahur datang.

Itulah beberapa perbedaan tradisi di Indonesia dan Arab selama Ramadan. Semoga menambah wawasan detikers ya.




(cyu/cyu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads