.webp)
Masyarakat Kalimantan punya tradisi unik untuk menyemarakkan bulan Ramadan. Yakni Festival Tanglong. Kegiatan semacam pawai ini biasanya digelar salah satunya untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Dikutip dari NU Online, Pawai Tanglong sebelumnya dikenal sebagai tradisi Bagarakan Sahur. Warga berjalan kaki berkeliling kampung sambil membawa besi rongsokan atau barang-barang yang menimbulkan bunyi-bunyian.
Tradisi Bagarakan Sahur ini menjadi cikal bakal Pawai Tanglong yang dikemas lebih meriah dan modern. Biasanya pawai ini memiliki tema yang berubah-ubah setiap tahun. Dalam festival ini, lampion atau tanglung berbagai bentuk juga dipasang untuk memeriahkan suasana. Antara lain berbentuk miniatur masjid dan ketupat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival Tanglong diadakan untuk menyambut malam Lailatur Qadar, hingga tradisi ini dikenal sebagai event rutin setiap bulan Ramadan. Di Kota Banjarbaru, Tanglong bahkan menjadi agenda wisata budaya untuk menarik pendatang.
Selain itu, kegiatan ini juga berupaya melestarikan tradisi dan budaya Islam di Nusantara, khususnya Kalimantan. Dikutip dari situs Kabupaten Tanah Bumbu, Festival Tanglong menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah ekspresi suka cita umat muslim yang menunaikan ibadah puasa selama Ramadan.
Dalam festival ini, ditampilkan khasanah budaya setempat seperti permainan musik di atas perahu khas masyarakat Banjar. Pawai Tanglong mengajak masyarakat untuk kembali melihat potensi sungai dan mengingatkan agar bijak dalam mengelola sumber daya alam.
Itulah penjelasan tentang Festival Tanglong. Jika detikers berkunjung ke Kalimantan pada bulan Ramadan, jangan sampai lewatkan kemeriahan festival yang satu ini, ya.
(des/des)
