Kelinci yang Diduga Punah Kembali Muncul untuk Pertama Kalinya dalam 130 Tahun

ADVERTISEMENT

Kelinci yang Diduga Punah Kembali Muncul untuk Pertama Kalinya dalam 130 Tahun

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 01 Feb 2025 09:00 WIB
Kelinci ekor kapas asal Meksiko kembali ditemukan usai sempat diduga punah 130 tahun yang lalu.
Kelinci ekor kapas asal Meksiko kembali ditemukan usai sempat diduga punah 130 tahun yang lalu. Foto: Joe Figel, Re:wild via IFL Science
Jakarta -

Sempat diduga punah sejak awal 1900-an, satu spesies kelinci akhirnya menampakan diri pada 2024 silam. Spesies ini bernama kelinci ekor kapas Omiltemi atau Omiltemi cottontail rabbit.

Penemuan kelinci yang terakhir terlihat 130 tahun yang lalu itu dilakukan oleh Re:wild, sebuah organisasi konservasi yang berdedikasi untuk pencarian spesies yang hilang. Kelinci ekor kapas disebut sebagai spesies ke-13 yang ditemukan organisasi tersebut.

Namun, keberhasilan ini tidak didapatkan dengan mudah. Dikutip dari IFL Science, berikut perjalanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian Kelinci Ekor Kapas Omiltemi Selama 5 Tahun

Diketahui, ekspedisi untuk mencari kelinci ekor kapas telah berjalan selama lima tahun di wilayah Omiltelmi, Meksiko, Amerika Serikat. Pemimpin ekspedisi sekaligus ahli ekologi Alberto Almazan-Catalan menjelaskan tim sempat hampir menyerah pada awal proyek.

Sebab, ada beberapa lokasi atau negara bagian yang tidak bisa dijamah karena alasan keamanan. Di Kota Omiltemi sendiri, pencarian hanya bisa dilakukan di area pertanian dan peternakan.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak dapat mengakses situs yang paling terlindungi," kisah Almazan-Catalan.

Setelah ekspedisi berjalan satu setengah tahun, tim belum memiliki bukti kehadiran kelinci ekor kapas itu. Mereka yakin hewan itu telah punah.

"Tahap pertama berlangsung selama satu setengah tahun. Kami tidak memiliki bukti adanya kelinci Omiltemi, membuat kami percaya bahkan spesies tersebut telah punah," sambungnya.

Ekspedisi menyisir 10 area berbeda di Pegunungan Sierra Madre del Sur. Metode yang dilakukan adalah wawancara dengan warga setempat, menggunakan pesawat nirawak, dan memasang perangkap kamera.

Sempat tidak mendapatkan hasil, kabar baik datang di akhir ekspedisi. Kelinci ekor kapas akhirnya terlihat di tujuh dari 10 lokasi tersebut.

"Setelah mengamati dan menganalisis ciri-ciri morfologi (lalu) membandingkan dengan ciri-ciri yang disebutkan dalam deskripsi aslinya, kami menyadari bahwa itu adalah Sylvilagus insonus (kelinci ekor kapas Omiltemi)," kata Amalzan-Catalan.

Penemuan itu menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Sebab, mereka telah menemukan spesies yang dianggap secara praktis telah punah bagi sains.

"Namun selama ekspedisi, kami dapat mengamati bahwa terdapat banyak populasi (kelinci) di beberapa wilayah Sierra Madre del Sur di negara bagian Guerrero yang membuat saya semakin senang," imbuhnya lagi.

Ciri-ciri Kelinci Ekor Kapas Omiltemi

Memiliki nama ilmiah Sylvilagus insonus, kelinci ekor kapas Omiltemi berbeda dari spesies kelinci lainnya. Meski namanya 'ekor kapas', ekor kelinci ini tidak putih seperti kapas. Melainkan hitam kecil.

Ukuran badan dan telinga hewan ini juga kecil. Namun, jangan meremehkannya, karena kecil-kecil cabe rawit lo!

"Meskipun spesies kecil, kelinci ini kuat, lincah, dan teritorial," ucap Almazan-Catalan.

Bukti teritorial terlihat dari pemantauan tim ekspedisi. Bahkan dalam ketinggian bukit 5-6 meter dengan kemiringan 80%, mereka dengan ganas melindungi wilayah kecil dari spesies mereka sendiri.

"(Baik) spesies mereka sendiri (Sylvilagus insonus) serta kelinci ekor kapas Meksiko (Sylvilagus cunicularius), spesies lain yang tersebar di seluruh negara bagian Guerrero," pungkasnya.




(det/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads