Masyarakat Mesopotamia Ternyata 'Merasakan' Emosi di Bagian Paha, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Masyarakat Mesopotamia Ternyata 'Merasakan' Emosi di Bagian Paha, Kok Bisa?

Muhammad Alfathir - detikEdu
Jumat, 27 Des 2024 11:00 WIB
Peta suhu panas untuk berbagai perasaan emosional pada masyarakat Mesopotamia.
Foto: Lahnakoski et al, iScience, 2024/Peta suhu panas untuk berbagai perasaan emosional pada masyarakat Mesopotamia
Jakarta -

Emosi sering dikaitkan dengan bagian tubuh tertentu, seperti emosi "marah" yang dikaitkan dengan "dada" atau "dahi" dan "cinta" kerap dihubungkan dengan "hati". Namun, orang-orang pada Mesopotamia kuno merasakan emosi pada bagian tubuh berbeda.

Secara umum, manusia modern merasakan emosional di bagian dada dan tangan ke atas. Penemuan berbeda diketahui pada masyarakat Mesopotamia kuno, yang justru merasakan emosional pada bagian tubuh bagian tertentu.

Contohnya, emosi "marah" justru dihubungkan dengan "paha". Mengapa demikian?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan Antara Emosi dan Bagian Tubuh

Dalam studi yang terbit di iScience pada 20 Desember 2024 oleh Juha M. Lahnakoski dan kawan-kawan, diketahui bahwa masyarakat Mesopotamia memiliki variasi emosi yang dihubungkan dengan bagian tubuh tertentu, berdasarkan analisis teks Neo-Asyur.

Seorang assyriologist dari Universitas Helsinki, Finlandia, sekaligus salah satu peneliti dalam studi, Saana SvΓ€rd menerangkan bahwa manusia secara universal memiliki pola serupa dalam mengaitkan emosi dengan bagian tubuh tertentu.

ADVERTISEMENT

SvΓ€rd menambahkan bahwa hubungan ini kerap kali dipengaruhi oleh respons sistem saraf yang menciptakan efek berbeda pada tubuh saat seseorang merasakan emosi tertentu. Misalnya, ketika menghadapi bahaya, jantung akan berdetak lebih cepat dan kepala akan berdenyut akibat tekanan darah yang tinggi.

"Ini menyiratkan bahwa manusia secara umum telah mengalami peta yang sama sepanjang sejarah," ujar SvΓ€rd, sebagaimana dilansir Science Alert.

Pemahaman Masyarakat Mesopotamia Kuno terhadap Anatomi

Dalam studi ini, SvΓ€rd melakukan penelitian terhadap teks Neo-Asyur dengan mengkatalogkan asosiasi antara emosi dan area tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Mesopotamia setidaknya memiliki beberapa asosiasi yang berbeda, di antaranya emosi "marah" yang dikaitkan dengan paha, "penderitaan" yang dihubungkan dengan ketiak, dan "gairah seksual" yang diasosiasikan dengan seluruh bagian tubuh.

"Beberapa emosi juga hanya terbatas pada satu organ, anggota tubuh, atau zona tertentu. Cinta mungkin terasa di lutut, tetapi juga bergema di hati dan jantung," papar SvΓ€rd.

"Bahkan di Mesopotamia kuno, ada pemahaman kasar tentang anatomi, misalnya pentingnya jantung, hati, dan paru-paru," tambahnya.

Wawasan Mengenai Emosi dan Area Tubuh Tertentu

Menurut SvΓ€rd, penelitian ini menawarkan perspektif baru tentang konsep metaforis yang digunakan dalam berbagai budaya. Menurutnya, penelitian baru juga bisa memberikan wawasan yang lebih tentang bagaimana emosi berhubungan dengan area tubuh.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa penelitian atau teks ini hanyalah representasi, sedangkan emosi dijalani dan dialami secara langsung.

SvΓ€rd berharap penelitian mendatang dapat lebih mendalami kekayaan ekspresi manusia di berbagai budaya dan lintas zaman.

"Kita tentu akan terus memetakan interaksi antara bahasa dan pengalaman yang membentuk cara kita berkomunikasi, sehingga menghasilkan temuan-temuan yang dapat memenuhi hati kita dengan kegembiraan," tutupnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads