Kata Pakar Harvard, 7 Kalimat Ini Tunjukkan Kecerdasan Emosional yang Rendah

ADVERTISEMENT

Kata Pakar Harvard, 7 Kalimat Ini Tunjukkan Kecerdasan Emosional yang Rendah

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 23 Des 2024 15:30 WIB
Ilustrasi mengobrol
Ilustrasi mengobrol. Foto: Freepik/Freepik
Jakarta -

Dalam berbicara, seseorang harus berhati-hati karena salah kalimat bisa menimbulkan penafsiran lain. Selain itu, kalimat-kalimat yang disampaikan juga bisa mengidentifikasi kecerdasan emosionalnya.

Seperti yang diungkap oleh pakar psikologi dari Harvard University, Dr Cortney S Warren. Ia menyebut bahwa kecerdasan emosional seseorang berkaitan dengan isyarat verbal.

Warren menjelaskan kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam memahami dan mengevaluasi perasaannya. Perasaan tersebut baik terhadap dirinya maupun orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang dikatakan cerdas ini adalah orang yang dapat memahami emosi dan mengatur perasaannya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain," katanya kepada CNBC Make It, dikutip Senin (23/12/2024).

Kemudian Warren membeberkan beberapa kalimat yang dapat menunjukkan tingkat kecerdasan emosional seseorang. Menurutnya, kalimat-kalimat ini menandakan kecerdasan emosional yang rendah.

ADVERTISEMENT

Kalimat yang Menunjukkan Kecerdasan Emosional Rendah

1. "Saya tidak peduli dengan perasaan Anda"

Kalimat pertama yang menunjukkan rendahnya kecerdasan emosional seseorang adalah "Saya tidak peduli bagaimana perasaan Anda." Kalimat ini menggambarkan bahwa penuturnya tak mau peduli dengan perasaan orang di sekitar atau lawan bicaranya.

Artinya empati orang yang mengatakan hal tersebut sangat rendah. Agar tak dianggap mempunyai kecerdasan emosional rendah, detikers bisa menunjukkan empati kepada orang lain dengan kalimat "Saya menyesal mendengar kabar buruk tersebut. Apakah ada yang bisa saya bantu?".

2. "Saya tidak berubah. Inilah diri saya"

Sosok yang kecerdasan emosionalnya rendah kerap menyangkal bahwa dirinya harus berubah. Bahkan, di saat ia melakukan kesalahan kepada orang lain.

Meskipun pendirian yang teguh penting, tetapi tidak terbuka terhadap perubahan yang bisa membawa diri lebih baik adalah hal yang merugikan. Seseorang yang emosionalnya lebih baik biasanya akan berkata, "Saya akan memikirkan perkataan Anda. Saya ingin terbuka meskipun hal itu susah didengar."

3. "Ini salahmu, aku jadi seperti ini"

Tanda lain seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah adalah sering menyalahkan orang lain atas perasaannya. Pada dasarnya, seseorang tak bertanggung jawab dan bukanlah pemicu utama perasaan yang kita miliki.

Agar tidak terkesan menyalahkan orang lain, detikers bisa memakai kalimat seperti ,"Saya sangat emosional saat ini, menurut saya situasi ini karena (sebut alasan yang sebenarnya alih-alih menyalahkan pihak luar)."

4. "Berhenti jadi gila!"

Setiap orang yang bercerita tidak ingin mendapat justifikasi atau reaksi berlebihan apalagi sampai disebut gila. Jika masalah yang diceritakan termasuk wajar, maka jangan mengatakan bahwa penuturnya gila.

Hal tersebut hanya menandakan bahwa kita sebagai pihak yang merespons punya kecerdasan emosional buruk. Meskipun apa yang dilakukan penutur di luar batas tetapi detikers akan lebih bijak jika menanggapinya dengan kalimat ini:

"Saya mengerti dengan kondisimu sekarang. Saya lihat juga Anda sedang kesal terhadap saya. Namun, bukannya apa yang membuat Anda kesal adalah hal di masa lalu, bukan sekarang?"

5. "Kamu yang salah"

Seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih bisa menghargai pendapat orang lain. Sebaliknya, orang dengan kecerdasan emosional rendah akan cenderung balik menyalahkan lawan bicara.

Oleh karena itu, kalimat yang baik dilayangkan saat memberikan masukan dan saran contohnya, "Saya ingin mendengar perspektif anda mengenai hal-hal yang anda lakukan. Bisakah anda membantu saya memahami mengapa anda merasa seperti ini?"

6. "Perasaanmu tidak rasional"

Tanda berikutnya bahwa kecerdasan emosional seseorang rendah adalah tidak bisa memahami perasaan orang lain. Mereka hanya akan menyalahkan perasaan orang lain yang tidak ia rasakan.

Sehingga, detikers harus berhati-hati saat belum bisa memahami perasaan orang lain. Kalimat ini lebih baik digunakan untuk menunjukkan empatimu, "Saya tahu kamu punya perasaan yang kuat. Akan tetapi saya masih belum mengerti mengapa kamu merasa demikian. Bisa diceritakan lebih banyak soal perasaanmu itu?".

7. "Aku tak bisa memaafkanmu"

Memaafkan adalah hal yang sulit terutama jika kesalahan seseorang tersebut sangat menyakitkan. Namun, orang dengan kecerdasan emosional tinggi dapat menyampaikan kondisi tersebut dengan bijak, daripada menyampaikan pernyataan enggan memaafkan.

Contoh kalimat yang bisa disampaikan salah satunya, "Saya sebenarnya masih sulit memaafkanmu. Tetapi saya akan berusaha melakukannya karena saya ingin memperbaiki semuanya."

Nah, itulah beberapa kalimat yang menunjukan bahwa kecerdasan emosional seseorang rendah. Jangan sampai ucapkan kalimat-kalimat tersebut ya!




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads