Fosil Kotoran Berusia 200 Juta Tahun Ungkap Rahasia Dinosaurus Bisa Mendominasi Bumi

ADVERTISEMENT

Fosil Kotoran Berusia 200 Juta Tahun Ungkap Rahasia Dinosaurus Bisa Mendominasi Bumi

Muhammad Alfathir - detikEdu
Kamis, 12 Des 2024 20:30 WIB
Fosil Kotoran Berusia 200 Juta Tahun Ungkap Alasan Dinosaurus Mendominasi Bumi
Foto: Ilustrasi: QvarnstrΓΆm dkk (Nature 2024)/Fosil Kotoran Berusia 200 Juta Tahun Ungkap Alasan Dinosaurus Mendominasi Bumi
Jakarta -

Dinosaurus adalah reptil berukuran raksasa yang sempat mendominasi bumi ratusan juta tahun lalu. Hewan purba tersebut, bahkan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 juta tahun untuk mencapai status puncak dalam rantai makanan.

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan alasan dinosaurus bisa mendominasi bumi pada masa lalu. Uniknya, penelitian tersebut menemukan alasannya melalui kotoran dan muntahan dinosaurus yang telah menjadi fosil

Dinosaurus Herbivora dan Pola Makan Berbasis Tumbuhan

Sebelum ada dinosaurus karnivora seperti T-rex, ada dinosaurus herbivora yang mendominasi bumi. Mereka hidup 100 juta tahun sebelum dominasi T-rex dan 150 juta tahun sebelum dinosaurus memuncaki rantai makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi yang terbit di Nature pada November 2024 oleh Martin QvarnstrΓΆm, diketahui bahwa pola makan yang membantu dinosaurus mencapai puncak rantai makanan. Pola makan tersebut bukan daging, melainkan tumbuhan.

Menurut studi, pola makan berbasis tumbuhan yang digunakan oleh dinosaurus menjadi salah satu kunci mereka mencapai posisi puncak rantai makanan dalam waktu cepat. Hal ini diketahui setelah para peneliti menemukan fosil dari "kotoran" dan "muntahan" dinosaurus yang diperkirakan berasal dari sekitar 230 hingga 200 juta tahun yang lalu.

ADVERTISEMENT

"Penelitian ini dilakukan dengan menyusun "jaring makanan," yang diambil dari sekitar 500 fosil kotoran dan muntahan dinosaurus," kata Dr Martin QvarnstrΓΆm, seorang ilmuwan dari Universitas Uppsala Swedia, dikutip dari BBC Science Focus.

QvarnstrΓΆm menambahkan bahwa beberapa fosil (kotoran dan muntahan) masih belum sepenuhnya tercerna. Ia, bahkan menemukan sisa-sisa kumbang, tulang, hingga ikan yang masih setengah tercerna dalam fosil tersebut.

"Kadang-kadang, fosil yang tampaknya biasa-biasa saja mengandung informasi luar biasa yang tidak dapat ditemukan di tempat lain," imbuh QvarnstrΓΆm.

"Pencitraan 3D yang kami gunakan bekerja seperti pemindai CT di rumah sakit, dengan perbedaan bahwa energi dalam sinar-X seribu kali lebih tinggi," jelasnya kemudian.

Jejak Jaringan Makanan Dinosaurus Purba

Menurut QvarnstrΓΆm, penemuan fosil ini membantu para peneliti untuk mengetahui seberapa lama dinosaurus dapat menguasai bumi berdasarkan jejak pada "jaringan makanan" yang tersisa dalam kotoran dan muntahan.

Sementara peneliti dari Universitas Uppsala, Dr Grzegorz NiedΕΊwiedzki, berpendapat, dengan memahami pola makan dari dinosaurus awal maka dapat membantu memahami mengapa spesies tersebut begitu sukses mendominasi bumi.

"Banyak evolusi kehidupan di bumi yang berpusat pada siapa yang memakan siapa dan apakah mereka adalah predator yang efisien atau pemakan tumbuhan," terang NiedΕΊwiedzki.

Penemuan ini menunjukkan bahwa dominasi suatu spesies tidak selalu ditentukan oleh pola makan daging, melainkan juga pola makan tumbuhan seperti pada dinosaurus. Para peneliti berharap model penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari spesies purba dari bagian dunia lainnya.

"Semua orang memburu kerangka fosil, tetapi kotoran hewan (purba) yang ditemukan di tanahlah yang paling banyak menceritakan tentang 'drama' yang terjadi jutaan tahun lalu," pungkasnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads