Sebuah studi inovatif menemukan jika dinosaurus mungkin masih hidup sampai sekarang. Tapi, bukan di planet Bumi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Journal beberapa waktu lalu, menyatakan jika ada kemungkinan beberapa spesies mirip dinosaurus hidup di planet lain.
Salah satu penulis studi tersebut, Lisa Kaltenegger yang juga guru besar astronomi di Cornell University, Amerika Serikat, mengatakan ada beberapa 'pertanda' untuk mendeteksi kehidupan dinosaurus di planet lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut studi tersebut, kunci untuk mengidentifikasi makhluk luar angkasa ini terletak pada pencarian senyawa, yaitu senyawa yang tidak ditemukan di Bumi saat ini tetapi lazim selama era dinosaurus. Studi tersebut menunjukkan jika peningkatan kadar oksigen selama zaman dinosaurus dapat menjadi indikator berharga bagi keberadaan kehidupan kompleks di planet lain.
Bumi memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi, sekitar 30 persen, pada masa dinosaurus. Saat ini, kadar oksigen di Bumi telah stabil pada angka 21 persen.
Cara Menemukan Dinosaurus di Planet Lain
Menurut para ilmuwan, salah satu cara untuk mendeteksi kehidupan spesies mirip dinosaurus di planet lain adalah dengan menggunakan teleskop canggih di Bumi. Petunjuk lainnya adalah apakah sebuah planet berada dalam tahap Fanerozoikum.
Jika sebuah planet berada dalam tahap Fanerozoikum, maka planet tersebut kemungkinan menjadi tempat tinggal bagi bentuk-bentuk kehidupan yang besar dan kompleks, seperti dinosaurus.
"Fanerozoikum hanyalah 12% atau lebih dari sejarah Bumi, tetapi mencakup hampir seluruh waktu di mana kehidupan lebih kompleks daripada mikroba dan spons," kata ilmuwan Universitas Cornell Rebecca Payne dalam WOI News dikutip Selasa (3/12/2024).
"Hal ini memberi kita harapan bahwa mungkin akan lebih mudah untuk menemukan tanda-tanda kehidupan, bahkan kehidupan yang besar dan kompleks, di tempat lain di kosmos," sambungnya.
Metode lain dapat dilakukan dengan mencari planet dengan kadar oksigen yang lebih tinggi, kata Kaltenegger. Planet dengan kadar oksigen yang tinggi tidak hanya dapat mengarah pada penemuan bentuk kehidupan yang menarik tetapi juga membuat prosesnya sedikit lebih mudah.
'Dinosaurus' Masih Hidup di Bumi
Selain dinosaurus asli yang kemungkinan hidup di planet lain, Bumi juga masih ditinggali oleh para penerus dinosaurus. Penerus ini berwujud spesies yang telah berevolusi, salah satunya spesies burung.
Menurut Wonderopolis, para ilmuwan telah menemukan kemiripan antara Archaeopteryx, dinosaurus mirip burung, dengan spesies burung modern. Sejak saat itu, para peneliti telah berupaya menjembatani kesenjangan antara reptil purba dan burung modern.
Archaeopteryx memiliki ciri-ciri dinosaurus dan burung. Tidak seperti burung, ia memiliki gigi yang lengkap. Ia juga memiliki ekor yang panjang dan cakar yang mencengkeram di ujung sayapnya. Namun tidak seperti dinosaurus, ia memiliki sayap dan jari-jari yang lebih kecil. Banyak yang mengatakan jika Archaeopteryx adalah burung pertama di Bumi. Ia hidup 150 juta tahun yang lalu.
Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan fosil dari jenis dinosaurus mirip burung lainnya. Mereka kini yakin jika burung modern berasal dari dinosaurus. Secara khusus, burung berevolusi dari sekelompok dinosaurus yang disebut theropoda maniraptoran.
Kelompok ini mencakup banyak dinosaurus pemakan daging berukuran kecil. Salah satu contohnya adalah Velociraptor.
Sepanjang perkembangan keilmuan modern, para ahli telah menemukan banyak bukti jika burung berasal dari dinosaurus ini. Misalnya, theropoda maniraptoran juga bertelur. Cara mereka bertelur sangat mirip dengan cara burung masa kini. Telurnya sendiri bahkan tampak seperti telur burung.
Hingga saat ini, para ilmuwan masih meneliti kemungkinan dinosaurus di planet lain. Mereka juga mencari tahu perkembangan para penerus dinosaurus di Bumi, spesies burung.
(nir/pal)