Jejak Zaman Jurassic: Mengapa Fosil Dinosaurus Sering Ditemukan di China?

ADVERTISEMENT

Jejak Zaman Jurassic: Mengapa Fosil Dinosaurus Sering Ditemukan di China?

pal - detikEdu
Jumat, 13 Jun 2025 09:30 WIB
HEYUAN, CHINA - OCTOBER 25: Dinosaur egg fossils are displayed at the Heyuan Dinosaur Museum on October 25, 2022 in Heyuan, Guangdong Province of China. Nearly 20,000 dinosaur egg fossils have been displayed at the museum since the first dinosaur egg fossil was dug up in Heyuan in 1996. (Photo by Chen Jimin/China News Service via Getty Images)
Penelitian fosil dinosaurus di China Foto: Chen Jimin/Getty Images
Jakarta -

China menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat penemuan dinosaurus terpenting di dunia. Dari segi jumlah maupun keberagaman spesies, China nyaris tak tertandingi oleh negara mana pun.

Negara ini memiliki salah satu situs paleontologi terkemuka di dunia yaitu Situs Fosil Dinosaurus Jurassic Dashanpu Tengah di Provinsi Sichuan. Situs ini telah menghasilkan lebih dari 200 fosil, mencakup dinosaurus dan berbagai jenis hewan bertulang belakang lainnya.

Koleksi situs ini mencakup ikan purba, amfibi, sauropoda, hingga plesiosaurus. Yang paling menonjol adalah temuan kerangka stegosaurus lengkap, dengan ciri khas paku ekor dan lempengan berbentuk layang-layang di punggungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Channel News Asia, hingga akhir 2023, China telah mengidentifikasi dan memberi nama lebih dari 340 spesies dinosaurus, menjadikannya negara dengan jumlah spesies terbanyak secara global. Data ini dirilis oleh Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi (IVPP) di Beijing.

Posisi China sejajar dengan Amerika Serikat, yang juga mencatatkan lebih dari 320 spesies, menurut penghitungan US National Parks Service.

ADVERTISEMENT

Penemuan dinosaurus pertama di China tercatat atas nama Sinosauropteryx, dinosaurus kecil berbulu yang dapat terbang dan tergolong karnivora. Fosil ini ditemukan di Provinsi Liaoning oleh seorang pemburu fosil bernama Li Yumin, dan menjadi tonggak penting dalam studi dinosaurus berbulu.

Rentetan penemuan terbaru sepanjang 2024 memperkuat reputasi China dalam dunia paleontologi. Di Lufeng, Provinsi Yunnan, para ahli menemukan jejak dinosaurus berusia 120 juta tahun. Kota ini memang dikenal sebagai destinasi unggulan para pemburu fosil sekaligus menjadi daya tarik wisata ilmiah.

Pada Januari 2024, tim peneliti menemukan fosil berusia 1,63 miliar tahun di pegunungan Yanshan, China utara. Fosil ini mencatat rekor dunia sebagai salah satu yang tertua untuk jenisnya.

Bulan berikutnya, pada Februari 2024, di tengah pembangunan kota Ganzhou, Provinsi Jiangxi, para paleontolog menggali fosil sauropoda raksasa yang kemudian dinamai Gandititan cavocaudatus. Dinosaurus ini diyakini memiliki leher dan ekor panjang yang masing-masing melebihi lima meter.

Sementara itu, pada Desember 2024, dua fosil dinosaurus hampir utuh berhasil ditemukan di Mongolia Dalam. Temuan tersebut dinamai Yuanyanglong bainian, yang berarti "naga lovebird", dan dimasukkan dalam kelompok baru dinosaurus oviraptorosaurian. Ciri uniknya adalah bentuk tengkorak yang menyerupai burung, dengan paruh mirip kakatua.

Pada awal tahun 2025 ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Wang Min dari IVPP telah menemukan dua fosil burung di bebatuan era Jurassic dari Provinsi Fujian di Tiongkok tenggara. Batuan ini berasal dari sekitar 149 juta tahun yang lalu.

Seperti dikutip dari laman resmi IVPP, para peneliti menamai salah satu dari dua fosil tersebut Baminornis zhenghensis. Adapun fosil kedua tidak lengkap, hanya terdiri dari sebuah furcula.

Dengan penemuan demi penemuan penting yang terus berlangsung, China tak hanya menjadi pusat perhatian komunitas paleontologi dunia, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai salah satu wilayah terkaya dalam warisan kehidupan prasejarah.

Mengapa Fosil Dinosaurus Sering Ditemukan di China?

Situs Fosil Dashanpu di Provinsi Sichuan menyimpan sejarah geologis yang unik sebagai bekas kawasan danau-delta pada masa pertengahan Jurassic seperti dikutip dari Global Times.

Lanskap subur dengan pasokan air melimpah, ditambah iklim yang hangat dan lembap, menciptakan habitat ideal bagi populasi dinosaurus dan vertebrata lainnya untuk berkembang pesat di masa lampau.

Pada suatu waktu kemudian terjadi gelombang kematian massal dinosaurus yang kemungkinan dipicu oleh berbagai faktor alam diperparah oleh banjir besar yang kerap melanda wilayah tersebut.

Arus air yang deras membawa jasad hewan purba ini ke muara danau, tempat aliran melambat dan menyebabkan bangkai-bangkai tersebut mengendap secara alami. Proses penguburan yang cepat oleh sedimen membantu melestarikan kerangka secara utuh, dan dalam kurun jutaan tahun, fosil-fosil itu mengalami pembatuan.

Hasilnya adalah pembentukan situs fosil berskala besar, menjadikan Dashanpu sebagai salah satu "kuburan" dinosaurus paling spektakuler dan penting di dunia dari sisi ilmiah maupun arkeologis.

Menurut penilaian para ahli, situs fosil Dashanpu di Zigong, Provinsi Sichuan, memiliki keistimewaan luar biasa dari segi jumlah temuan, keberagaman spesies, tingkat konsentrasi penguburan, hingga kualitas pelestarian fosil dinosaurus dan vertebrata lainnya.

"Kekayaan jumlah, keanekaragaman spesies, konsentrasi penguburan, dan kualitas pengawetan fosil dinosaurus dan vertebrata lainnya di situs tersebut tak tertandingi di dunia," kata Direktur Departemen Penelitian di Museum Dinosaurus Zigong, Jiang Shan.

Seluruh aspek tersebut menjadikan situs ini sebagai salah satu yang paling unggul dan tak tertandingi secara global dalam dunia paleontologi.




(pal/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads