.webp)
Protista mirip jamur merupakan kelompok organisme kingdom protista, selain protista mirip hewan dan protista mirip tumbuhan). Sebagian besar waktu hidup protista ini bentuknya dalam uniseluler, tapi ia juga bisa membentuk organisme multiseluler.
Namun, protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam kingdom fungi (jamur). Pasalnya, struktur tubuh dan cara reproduksi mereka berbeda dengan kelompok fungi.
Mengenal Protista Mirip Jamur
Mengutip buku Cerdas Belajar Biologi Kelas X oleh Oman Karmana, disebut mirip jamur, karena struktur tubuh dan cara reproduksi protista ini mirip fungi. Ketika zigotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau dikenal juga amoeboid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protista mirip jamur disebut juga sebagai jamur lendir. Secara ekologis, protista mirip jamur berfungsi sebagai pengurai (namun bukan seperti jamur sejati).
Sebagian besar protista mirip jamur tidak bergerak, tapi ada juga yang bisa bergerak (seperti hewan).
Ciri-ciri Protista Mirip Jamur
Dikutip dari buku Biologi SMA/MA X Semester 1 karya Heppynesia Puspita Dewi, protista mirip jamur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak mempunyai klorofil.
- Bisa menghasilkan spora (beberapa sel).
- Bersifat eukariotik (sel yang punya inti dan dikelilingi oleh membran nukleus).
- Bersifat heterotrof (tidak membuat makanannya sendiri).
Klasifikasi Protista Mirip Jamur
Jenis protista mirip jamur terdiri atas filum Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota. Berikut penjelasannya:
1. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Jamur lendir plasmodial atau myxomycota adalah jamur lendir bersifat heterotrof fagosit, yang dalam siklus hidupnya fase makannya berbentuk massa ameboid (seperti Amoeba). Fase tersebut disebut plasmodium (struktur vegetatif).
Mengutip buku Biologi Kemdikbud yang disusun oleh Dini Kesumah, struktur tubuh Myxomycota, struktur plasmodium berupa massa sitoplasma berinti banyak yang tidak dibatasi oleh sekat yang kuat.
Myxomycota bisa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Jamur lendir berperan sebagai dekomposer, dalam ekosistemnya.
Warna tubuh dari jamur lendir bisa putih, tapi sebagian besar berwarna kuning atau merah. Habitat dari jamur lendir yaitu di tanah lembab, kayu busuk, atau daun busuk.
Jika habitat protista mirip jamur ini mengiring hingga tidak ada makanan tersisa, maka mereka tidak akan berhenti bertumbuh.
 Contoh bentuk jamur lendir. Foto: Agnes Monkelbaan/Wikimedia Commons |
2. Acrasiomycota (Jamur Air)
Acrasiomycota disebut juga jamur lendir seluler, memiliki tubuh buah (fruiting body) yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
Fase makan acrasiomycota yaitu sel-sel yang hidup soliter. Apabila makanannya habis, protista mirip jamur ini memperoleh makanannya lewat sel-sel tersebut di mana mereka akan membentuk koloni atau agregat dalam suatu unit (yang bisa terdapat 125.000 sel).
Sifat acrasiomycota itu haploid, dan zigotnya bersifat diploid. Habitat acrasiomycota adalah tempat-tempat yang mengandung kotoran atau vegetasi yang sudah busuk.
 Salah satu contoh acrasiomycota adalah Dictyostelium discoideum. Foto: Usman Basyir//Wikimedia Commons. |
3. Oomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Oomycota merupakan jamur karat putih atau jamur berbulu halus. Jamur ini termasuk organisme uniseluler atau multiseluler dengan dinding dari bahan selulosa.
Kebanyakan, jamur ini berperan sebagai pengurai penting dalam ekosistem air. Jamur berbulu halus dan karat putih biasanya hidup sebagai parasit pada tumbuhan.
Oomycota multiseluler mempunyai hifa yang halus, tidak bersekat-sekat, dan berinti banyak (senositik). Sementara, cara hidupnya yaitu secara heterotrof dengan menguraikan organisme mati (saprofit) atau sebagai parasit pada organisme lain.
Contoh protista mirip jamur Oomycota adalah karat putih, jamur air, dan jamur berbulu halus.
 Contoh jamur air (water mold) di larva lalat capung mati. Foto: Serigala Alfa/Wikimedia Commons. |
(khq/fds)
