Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Otak saat Menonton Film? Ilmuwan Ungkap Hal Ini

ADVERTISEMENT

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Otak saat Menonton Film? Ilmuwan Ungkap Hal Ini

Hani Muthmainnah - detikEdu
Minggu, 17 Nov 2024 19:00 WIB
Menonton Film
Foto: Shutterstock/Ilustrasi menonton film
Jakarta -

Menonton klip sebuah film kerap membuat kita tertarik untuk mengikuti sampai akhir dan fokus pada setiap adegan. Namun, bagaimana sebenarnya kondisi otak saat kita menonton film?

Ilmuwan telah mencari tahu mengenai respons otak saat menonton klip pendek sebuah film. Mereka mencoba menganalisis juga, apakah ada perbedaan respons otak saat adegan seru dan menegangkan atau pada situasi adegan lainnya.

Dalam sebuah penelitian yang terbit di jurnal Cell Press Neuron pada 6 November 2024 oleh Reza Rajimehr dan kawan-kawan, peta fungsional otak telah dipetakan sangat rinci terkait respons menonton klip film. Penelitian ini telah diterbitkan dengan menggunakan analisis hasil MRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Otak saat Kita Menonton Klip Film

Untuk memetakan otak selama menonton film, para peneliti memanfaatkan dataset fMRI yang dikumpulkan sebelumnya dari Human Connectome Project. Dataset ini terdiri dari seluruh pemindaian otak dari 176 orang dewasa muda yang diperoleh sementara para peserta menonton selama 60 menit dari berbagai film independen dan Hollywood.

Para peneliti mempelajari aktivitas otak saat orang menonton film dengan menggunakan teknologi fMRI dan teknik pembelajaran mesin. Mereka menganalisis data dari banyak peserta untuk melihat bagaimana berbagai bagian otak, khususnya yang ada di korteks serebral, yaitu bagian untuk merespon berbagai aspek film seperti orang, hewan, objek, musik, ucapan, dan cerita.

ADVERTISEMENT

Hasil dari analisis menunjukkan bahwa terdapat 24 jaringan otak berbeda yang terhubung dalam memproses berbagai informasi. Seperti mengenali wajah, tubuh manusia, gerakan, tempat, hingga interaksi sosial antara manusia dengan benda mati. Beberapa jaringan otak berfungsi untuk mengolah ucapan dan komunikasi.

Studi ini menunjukkan bagaimana berbagai bagian otak aktif saat peserta menonton klip pendek dari berbagai film. Tim peneliti menemukan bahwa bagian otak yang berbeda bekerja saat memproses adegan yang melibatkan orang, benda mati, tindakan, dan dialog.

Mereka juga mengidentifikasi bagaimana jaringan otak mengatur pengambilan keputusan lebih aktif saat menonton adegan yang mudah dipahami dibandingkan dengan adegan yang sulit dipahami.

"Pekerjaan kami merupakan upaya pertama untuk memetakan berbagai area dan jaringan otak yang aktif saat seseorang mengalami situasi yang alami, seperti saat menonton film," kata Reza Rajimehr, ahli saraf dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan penulis pertama studi, yang dikutip dari ScienceDaily.

Menurut peneliti, berbagai area otak yang berbeda saling berhubungan dan membentuk jaringan fungsional yang membuat kita dapat memandang rangsangan dan berperilaku.

Dalam studi ini, para peneliti ingin menyelidiki apakah film skrining selama pemindaian fMRI dapat memberikan wawasan tentang bagaimana jaringan fungsional otak merespons rangsangan audio dan visual yang kompleks.

"Pada fMRI yang dilakukan saat istirahat maka tidak akan ada rangsangan. Orang hanya berpikir secara internal, jadi kita tidak tahu apa yang sebenarnya mengaktifkan bagian-bagian otak tertentu," terang Rajimehr.

"Namun, dengan menggunakan film sebagai rangsangan, kami dapat kembali dan mencari tahu bagaimana jaringan otak yang berbeda merespons berbagai aspek film," imbuhnya.

Domain Kontrol di Bagian Otak

Peneliti juga menemukan bahwa ada hubungan terbalik antara "domain kontrol eksekutif" (bagian otak yang membantu kita membuat rencana, memecahkan masalah, dan memprioritaskan informasi) dan area otak yang lebih spesifik.

"Domain kontrol eksekutif biasanya aktif dalam tugas-tugas sulit ketika beban kognitif tinggi. Seperti ketika ada adegan yang cukup mudah dipahami, seperti percakapan maka area bahasa akan aktif. Tetapi ketika terdapat berbagai bagian yang kompleks, seperti semantik dan ambiguitas dalam adegan maka akan lebih banyak upaya kognitif yang diperlukan. Sehingga otak akan beralih menggunakan domain kontrol eksekutif umum," papar Rajimehr.

Artinya, saat kita menonton film yang lebih rumit atau sulit dipahami, otak kita bekerja lebih keras untuk memprosesnya. Proses ini menggunakan bagian otak yang terhubung dengan perencanaan dan pemecahan masalah. Namun, saat adegan lebih mudah dipahami otak akan lebih fokus pada bagian yang mengatur bahasa.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads