.webp)
Suara misterius yang terdengar dari laut dalam akhirnya terlacak ke sumber yang menarik. Dari mana asal suara laut misterius itu?
Pertama kali direkam pada tahun 2014 di Pasifik barat, "biotwang" sebenarnya adalah panggilan paus Bryde (Balaenoptera brydei) yang menempuh jarak jauh di lautan terbuka. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi suara tersebut telah menghasilkan pengembangan alat baru untuk memahami populasi paus dan bagaimana mereka bergerak dan menghuni lautan Bumi.
"Paus Bryde hidup di seluruh dunia di perairan tropis dan beriklim hangat, tetapi struktur populasi dan pergerakannya tidak dipahami dengan baik," tulis tim yang dipimpin oleh ahli oseanografi biologi Ann Allen dari NOAA Pacific Islands Fisheries Science Center di Hawaii dalam Science Alert dikutip Rabu (25/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lautan penuh dengan suara-suara aneh, tetapi biotwang, fitur aneh yang terdengar mekanis di atas frekuensi tertentu, telah menjadi teka-teki tersendiri. Suara-suara itu pertama kali terdengar di Kepulauan Mariana selama survei suara otonom yang dilakukan oleh Universitas Negeri Oregon, 2 tahun kemudian dengan hanya rekaman suara yang tersedia, para ilmuwan menduga bahwa pelakunya kemungkinan adalah sejenis paus balin.
Kemudian, pada tahun 2018, para ilmuwan NOAA yang melakukan survei mamalia laut di Kepulauan Mariana mengira mereka mungkin telah mempersempitnya. Selama survei selama sebulan, mereka melihat 10 paus Bryde, dan merekam biotwang yang tampaknya terkait dengan 9 di antaranya.
Cara NOAA Memecahkan Misteri Suara Laut Dalam
Lautan bukanlah tempat yang mudah untuk dipelajari. Lingkungannya tidak terlalu bersahabat bagi manusia.
Namun,NOAA telah melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap lautan untuk waktu yang lama, dan 23 tahun yang lalu, mereka memasang sistem baru di lepas pantai California untuk melacak bentang suara dari jarak jauh.
Dengan menggunakan perekam akustik pasif jangka panjang, lembaga tersebut telah memantau populasi mamalia laut di lokasi yang jauh dan sangat sulit diakses manusia. Gelombang suara merambat lebih jauh melalui air daripada melalui atmosfer, sehingga para peneliti dapat membuat katalog berbagai informasi akustik dari seberang lautan.
Jika paus Bryde adalah sumber bunyi biotwang, maka suara tersebut seharusnya telah direkam oleh proyek pemantauan, dan seharusnya konsisten dengan pola migrasi paus. Namun, ada masalah besar. Beberapa perekam yang beroperasi selama lebih dari dua dekade menghasilkan volume data yang luar biasa.
Untuk menyisir semuanya dan menemukan sinyal yang mereka cari, Allen dan rekan-rekannya meminta bantuan Google untuk merancang algoritma yang dapat meneliti data dan mengungkap biotwang.
"Berkat AI, kami dapat melakukannya dalam hitungan jam, bukan tahun," tulis NOAA.
"Kami mengidentifikasi keberadaanbiotwang musiman yang konsisten hanya di Kepulauan Mariana dan di sebelah timur Pulau Wake. Ini menunjukkan bahwabiotwang mungkin merupakan panggilan khusus untuk populasi pausBryde di Pasifik Utara bagian barat. Kemunculanbiotwang musiman konsisten dengan migrasi pausBryde antara garis lintang rendah dan menengah," sambungnya.
Panggilan populasi paus Bryde lainnya telah direkam selama bertahun-tahun. Suara-suara dari populasi Pasifik Utara bagian barat ini tampaknya mirip dengan dialek paus, yang tidak pernah digunakan oleh populasi lain yang tercatat hingga saat ini.
Setelah melacak suara tersebut hingga ke sumbernya, para ilmuwan memperoleh cara baru untuk melacak dan memahami distribusi populasi dan pola migrasi paus Bryde di seluruh dunia. Selain itu, alat AI tersebut dapat disesuaikan untuk mengidentifikasi suara-suara lain, dan pola temporalnya, untuk mengetahui ke mana mamalia laut lainnya pergi dan kapan.
(nir/nir)
