Bagaimana Cara Astronaut Mendapatkan Air Minum di Luar Angkasa?

ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Astronaut Mendapatkan Air Minum di Luar Angkasa?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 14 Agu 2024 19:30 WIB
International Space Station (ISS) expedition 46/47 crew member, Russian cosmonaut Sergei Volkov performs a spacewalk outside the ISS in this Roscosmos image released on February 7, 2016. REUTERS/Roscosmos/Handout via Reuters ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THE AUTHENTICITY, CONTENT, LOCATION OR DATE OF THIS IMAGE. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NO RESALES. NO ARCHIVE. THIS PICTURE IS DISTRIBUTED EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS.
Ilustrasi. Ternyaa begini cara astronout minum di luar angkasa. Foto: REUTERS/Roscosmos/Handout via Reuters
Jakarta -

Segala hal yang dikirim ke International Space Station (ISS) atau stasiun luar angkasa memakan biaya sangat mahal. Misalnya untuk mengirim satu galon air bisa menghabiskan biaya sebesar $83.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar (kurs Rp 15.949).

Setiap astronaut setidaknya membutuhkan 12 galon air per hari untuk minum dan keperluan lainnya. Bila di ISS ada empat orang astronout, setidaknya dibutuhkan 48 galon air dengan biaya pengiriman Rp 62,4 miliae hanya untuk air, belum barang lainnya.

Tidak hanya biaya yang mahal, air tidak bisa terus-menerus dikirim ke ISS. Sehingga, stasiun tersebut memiliki sistem air tersendiri yang bisa membuatmu tercengang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem Daur Ulang Air di ISS

Mengutip Mental Floss, air di ISS adalah benda berharga. Karena tidak selalu ada air bersih baru, mereka kembali mendaur ulang air yang telah digunakan.

Sehingga minuman para astronaut di ISS adalah air campuran yang telah disaring/didaur ulang dari air bekas mandi, keringat, ataupun urine. Dengan cara ini, ISS bisa menyimpan sekitar 530 galon air sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat.

ADVERTISEMENT

Bagaimana hal ini mungkin terjadi?

Para astronaut ISS yang berasal dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumpulkan air dari napas, keringat, urine manusia, urine hewan yang diteliti, dan air bekas mandi. Hal ini dilakukan agar mereka tetap terhidrasi.

Layne Carter, pengelola sistem air ISS menjelaskan rasa air daur ulang ini tidak berbeda. astronaut tetap merasakan air seperti minuman kemasan asalkan tidak memikirkan bila air itu bersumber dari urine.

"Rasanya seperti air minum kemasan. Asalkan Anda secara psikologis dapat melewati titik di mana itu adalah urine dan kondensat yang didaur ulang yang keluar dari udara," katanya.

Setiap ISS Punya Sistem Air Berbeda

Ternyata tidak semua astronaut ISS meminum urine yang didaur ulang. Karena pada dasarnya ISS dibagi menjadi dua, satu dikelola oleh Rusia dan satunya lagi Amerika Serikat (AS).

Keduanya memiliki dua sistem air yang berbeda. ISS AS mengumpulkan kondensat (residu dari gas seperti napas), limpasan, dan urin untuk menghasilkan 3,6 galon air minum per hari.

Namun, astronaut Rusia meminum air yang diolah hanya dari limpasan pancuran dan kondensat tanpa urin. Sehingga per harinya air daur ulang kurang dari 3,6 galon.

Karena Rusia tak menggunakan urin, kadang-kadang astronout NASA akan pergi ke ISS Rusia untuk mengambil persediaan urine mereka untuk diproses sendiri.

Tidak hanya bahan daur ulang yang berbeda, NASA dan Rusia mendisinfeksi air dengan dua cara berbeda pula. Sejak 1981, NASA menggunakan yodium untuk mendisinfeksi air.

Sehingga prosesnya mengharuskan air disaring karena terlalu banyak yodium yang bisa menyebabkan masalah tiroid.

Sedangkan Rusia menggunakan perak untuk mendisinfeksi airnya. Hal ini telah dilakukan sejak peluncuran stasiun Mir oleh Uni Soviet pada 1986.




(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads