Perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas, telah menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan pada malam hari di berbagai penjuru dunia. Berdasarkan analisis Climate Central, tercatat Indonesia mengalami peningkatan suhu rata-rata nasional di atas 25 derajat Celsius sebanyak 12 malam dikarenakan perubahan iklim.
Sejumlah kota besar di Indonesia menghadapi malam yang buruk. Di Cilacap terjadi peningkatan suhu malam sebanyak 85 malam. Kemudian di Surabaya terjadi peningkatan suhu sebanyak 79 malam dan di Padang 74 malam.
Sementara, di Denpasar mengalami peningkatan suhu sebanyak 35 malam dengan suhu di atas 25 derajat Celsius. Lalu di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang terjadi peningkatan suhu serupa selama dua minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah dengan jumlah hari terbanyak dengan suhu minimum di atas 18 derajat Celsius adalah Eropa Selatan, dengan rata-rata lebih dari 2 minggu yang meningkat setiap tahun.
Berdasarkan data Climate Central, 59 dari 202 negara dan wilayah yang dianalisis dari tahun 2014-2023 mengalami satu minggu tambahan per tahun dengan suhu minimum rata-rata di atas 18Β°C dalam 10 tahun terakhir. Uganda dan Zambia merupakan negara yang paling terdampak dalam periode tersebut.
Apa Risiko Suhu Panas pada Malam Hari?
Suhu pada malam hari meningkat lebih cepat dibandingkan suhu pada siang hari karena Bumi kian memanas. Perubahan iklim yang diakibatkan pembakaran fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, juga penebangan hutan, semakin mempercepat peningkatan suhu pada malam hari.
Ahli memperingatkan dampak kesehatan masyarakat yang kritis akan meningkat dikarenakan panas ekstrem dan gangguan tidur.
Suhu malam yang tinggi amat berbahaya karena mencegah tubuh mendingin dan pulih dari panas pada siang hari. Hal ini meningkatkan risiko stroke, kondisi kardiovaskular lainnya, serta kematian.
Malam yang panas pun menurunkan kualitas dan durasi tidur di seluruh dunia. Kondisi tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, fungsi kognitif, juga perkembangan dan pembelajaran otak anak-anak.
Tidur yang pendek serta berkualitas buruk dapat memperpendek harapan hidup serta meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera. Suhu malam yang panas berdampak tidak proporsional pada kelompok rentan, termasuk bayi, lansia, dan ibu hamil.
(nah/twu)