BMKG Ungkap Wilayah Terdampak Hujan Es 2-3 Hari ke Depan, Semua di Jabar

ADVERTISEMENT

BMKG Ungkap Wilayah Terdampak Hujan Es 2-3 Hari ke Depan, Semua di Jabar

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 09 Agu 2024 08:00 WIB
Es teh manis pakai hujan es
Ilustrasi Hujan Es. (Foto: Instagram @aslisuroboyo/iStock)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan es di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Adapun peringatan ini diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Instagram resmi BMKG.

"Masyarakat diminta tetap tenang, waspada namun jangan kaget. Karena hal itu fenomena alam biasa. Dan sebaiknya berteduh menghindar karena tetesnya es tentu beda dengan tetes air," kata Dwikorita dalam unggahan tersebut dikutip Kamis (8/8/2024).

Dwikorita mengatakan hujan es diprediksi terjadi dalam 2-3 hari ke depan. Adapun wilayah yang berpotensi alami hujan es adalah Kab Sukabumi, Kab Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kab Bogor, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kota Bandung, Kab Bandung, dan Kab Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk wilayah antara lain di Sukabumi, Bogor, Depok. Wilayah Jawa Barat bagian barat," bebernya.

Dwikorita mengingatkan agar bongkahan es tidak untuk dikonsumsi karena ditakutkan mengandung zat beracun. Adapun sebelum fenomena hujan es terjadi, BMKG akan mengeluarkan peringatan dini.

ADVERTISEMENT

"Kami akan mengeluarkan peringatan dini, bukan peringatan hujan es, tapi peringatan hujan. Biasanya (lama waktu turun hujan) nggak sampai berjam-jam, kemungkinan Insyaallah 1 jam atau kurang," ujarnya.

Apa Itu Hujan Es?

Menurut laman BMKG, hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Kejadian hujan es disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat akan terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan es terjadi akibat labilitas udara yang menyebabkan adanya pertumbuhan awan konvektif berupa awan Cumulonimbus.

"Pertumbuhan awan ini berpotensi terjadi hanya sampai 8-9 Agustus, di daerah Jawa Barat. Sedangkan wilayah Indonesia yang lain yang rawan, saat ini sudah dalam kondisi kering. Seperti Jawa Timur Jawa Tengah, Bali, dan Jambi itu sudah kering," kataGuswanto dalamCNBC Indonesia, dikutip Kamis (8/8/2024).

"Hujan es terjadi apabila ada pertumbuhan awan, terutama awan Cumulonimbus. Awan ini terbentuk ketika udara dipaksa naik. Dan, pada saat terjadinya labilitas atmosfer. Karena itu, potensi ini dapat dikatakan berlangsung dalam 2-3 hari ke depan. Namun, potensi pembentukan awan itu juga bisa saja kemudian tidak terjadi. Karena itu tadi disebut, labilitas udara itu sangat memengaruhi," sambungnya.

Bongkahan es yang jadi hujan es terjadi karena tekanan udara. Saat pembentukan awan Cumulonimbus yang membumbung tinggi, semakin ke atas, suhu akan semakin rendah.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads