Perubahan iklim di planet Bumi menjadi sangat mengerikan. Tercatat cuaca panas ekstrem terus memecahkan rekor suhu rata-rata global.
Pada Juni 2024 lalu, lebih dari 1.300 orang meninggal saat ibadah haji tahunan di Arab Saudi akibat panas. Jumlah ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Dampak buruk perubahan iklim mengakibatkan tiga perempat populasi dunia terpapar kondisi iklim yang telah melampaui batas suhu dan kelembapan yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya manusia, dampak buruk perubahan iklim juga mempengaruhi transportasi saat ini.
Aspal Jalanan Meleleh hingga Rel Kereta Api Melengkung
Banyak perubahan yang terjadi pada sistem transportasi di berbagai wilayah di dunia. Panas ekstrem membuat rel melengkung, kabel dan permukaan jalan meleleh, serta ban pecah.
Selama gelombang panas tahun 2022 di Inggris, sejumlah penerbangan terganggu karena landasan pacu yang mencair dan kereta api tertunda karena rel yang melengkung.
Kemudian pada musim panas lalu, penumpang bus di Houston, Texas, harus menunggu di halte bus dengan suhu yang cukup panas hingga membuat orang sakit. Sementara tahun ini, lalu lintas di India terganggu akibat permukaan jalan yang mencair.
Kondisi ini panas ekstrem ini juga dikatakan akan memengaruhi transportasi di Spanyol. Diperkirakan pada 2050, Spanyol kemungkinan akan menghadapi 500 kasus rel kereta api yang melengkung setiap tahun, sebagaimana dikutip dari Nature.
Pada akhir abad ini, diperkirakan ada peningkatan biaya tahunan untuk operasi dan pemeliharaan jalan dan rel di Inggris dan Uni Eropa dibandingkan tahun 2016.
Penurunan Jumlah Angkutan Umum karena Panas Ekstrem
Perubahan iklim diketahui telah terasa dampaknya sejak tahun 2010-an. Misalnya pada 2012 dan 2017 di Oregon terjadi penurunan jumlah penumpang bus sebesar 1,6% di lingkungan berpendapatan rendah.
Hal ini terjadi pada hari yang sangat panas di suhu 30 derajat Celcius atau lebih. Bahkan, di lingkungan berpendapatan tinggi tidak ditemukan penumpang bus sama sekali.
Nyatanya, dampak perubahan iklim tidak terasa merata di seluruh dunia. Sebagian masyarakat dengan kondisi tertentu dapat terpengaruh dampak negatif yang besar
Maka dari itu, pemerintah, operator bus, dan kereta api di kota-kota harus segera mempersiapkan sistem transportasi yang lebih memadai. Terutama transportasi yang dapat beradaptasi dengan panas yang ekstrem.
Namun, sejauh ini belum ada upaya yang membuahkan hasil yang memadai. Sejumlah tantangan masih harus dihadapi, seperti kurangnya pendanaan, keahlian dan kapasitas teknis, koordinasi, dan ketidakpastian tentang apa yang terjadi di masa depan.
Oleh karena itu, hanya sedikit upaya yang mengalami kemajuan dari perencanaan ke implementasi. Untuk melakukan upaya lebih, perlu pendekatan yang komprehensif dan strategis.
Persiapan Tata Kelola Infrastruktur Transportasi
Sejauh ini, kerangka kerja hanya mengatasi panas yang ekstrem dan berfokus pada respons bencana atau infrastruktur transportasi fisik tanpa mempertimbangkan orang-orang yang menggunakannya.
Untuk membuat kerangka kerja yang lebih memadai, seharusnya bisa mengidentifikasi risiko langsung yang kemungkinan dapat ditimbulkan oleh panas ekstrem. Terutama pada jaringan dan pengguna transportasi, baik lokal, regional, maupun nasional.
Selanjutnya, bisa juga menerapkan sensor suhu dan sistem pemantauan yang dapat dipasang di sepanjang jaringan transportasi, terutama di area paling rentan. Dalam hal ini, peralatan transportasi haruslah berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan alat atau teknologi yang dapat menyimpan panas agar suhu pengerasan jalan dapat diatur. Teknologi yang diperlukan juga harus dapat berasal dari kontribusi manusia, misalnya seperti kampanye penanaman pohon dan insentif keuangan untuk atap hijau.
Di Los Angeles, California, telah diluncurkan program Cool LA pada tahun 2019 yang bertujuan meletakkan 400 kilometer trotoar dingin, juga menanam sekitar 2.000 pohon di daerah berpenghasilan rendah.
Diperlukan kampanye edukasi dan kesadaran untuk memastikan seluruh masyarakat dapat mengakses informasi tentang risiko panas dan langkah-langkah perlindungan, serta menghubungkannya dengan langkah yang harus dilakukan manusia terhadap lingkungan.
(faz/faz)