Ada banyak sekali asteroid yang beredar di sekitar tata surya. Tercatat, setidaknya ada 1,4 juta asteroid dan beberapa di antaranya melintasi Bumi. Lantas, seberapa sering asteroid mendekati Bumi?
Sebagian besar asteroid yang kita amati mengorbit di sabuk asteroid utama tata surya antara Mars dan Jupiter. Beberapa asteroid tersebut dapat mendekati hingga menghantam Bumi.
Meskipun ada banyak asteroid di luar sana, ruang angkasa juga sangat luas. Jadi, seberapa sering asteroid ini benar-benar mendekati Bumi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seberapa Sering Asteroid Mendekati Bumi?
Para ilmuwan percaya jika hal ini tergantung pada ukuran asteroid. Sama seperti gempa yang lebih kecil terjadi lebih sering daripada gempa besar, asteroid kecil lebih sering melewati Bumi daripada yang berukuran besar.
Menurut pakar asteroid dan profesor MIT Richard Binzel, Bumi menghadapi lebih dari 10 ton debu setiap hari. Itu hampir setara dengan dua puluh debu yang menghantam Bumi setiap harinya.
Namun, bintik-bintik debu kecil ini tidak akan membahayakan manusia. Bintik-bintik debu itu hanya terbakar di atmosfer Bumi dan menghasilkan meteor.
"Jika ukurannya mencapai beberapa bola pantai, garis-garis itu muncul berkali-kali dalam setahun dan terkadang menghasilkan pecahan yang dapat diambil kembali yang kita sebut meteorit," jelasnya dalam Pop Science dikutip Jumat (12/7/2024).
Sebagai informasi, asteroid memiliki ukuran dari 1 hingga ratusan kilometer. Sementara meteroit hanya sebesar butiran pasir hingga batu berukuran 1 meter.
Apa yang Terjadi saat Asteroid Menghantam Bumi?
Asteroid seukuran truk gandeng menghantam Bumi hanya dua hingga tiga kali per abad. Sebagian besar dampak tersebut terjadi di atas lautan karena sekitar 71% permukaan Bumi ditutupi oleh air.
Salah satunya memasuki atmosfer Bumi baru-baru ini ada di atas Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013. Benda itu meledak beberapa mil di atas permukaan, tetapi guncangannya masih cukup kuat untuk memecahkan beberapa jendela.
Sebuah asteroid yang berukuran sekitar dua kali lipat meteor Chelyabinsk meledak di bagian lain Rusia pada tahun 1908, yang dikenal sebagai peristiwa Tunguska , meratakan seluruh hutan.
Asteroid yang membunuh dinosaurus memiliki diameter ribuan meter dan merupakan kejadian yang sangat langka. Berdasarkan pengamatan, para astronom memperkirakan bahwa asteroid besar akan sangat dekat pada tahun 2029, 2036, dan 2068. Untungnya, risiko asteroid itu benar-benar menghantam Bumi cukup rendah.
(nir/nwk)