Lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA menemukan kondisi bahwa Bumi ternyata bisa dalam kondisi tidak mengelilingi Matahari. Bagaimana bisa?
Seperti diketahui, Bumi melakukan rotasi dan revolusi mengelilingi Matahari setiap saat. Perputaran ini yang menyebabkan kita mengalami pagi dan malam hingga pergantian musim.
Namun, NASA menemukan jika Bumi bisa 'keluar' dari porosnya mengelilingi Matahari. Ini berarti, secara teknis, Bumi tidak selalu mengelilingi Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bumi Tidak Selalu Mengelilingi Matahari
Jika detikers ingat, sekolah seringkali mengajarkan jika Bumi akan selalu berputar pada porosnya, yakni mengelilingi Matahari. Namun, para ilmuwan astrofisika mengetahui jika faktanya tidak demikian.
Meskipun Matahari adalah objek terbesar di tata surya, dengan massa sekitar 1.048 kali massa Jupiter, tapi gravitasi bersifat dua arah. Sama seperti Bumi yang memberikan tarikan gravitasi, manusia juga melakukan tarikan gravitasi setiap orang sendiri (yang jauh lebih kecil) terhadap Bumi.
Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua benda yang saling berputar dan penentuan parameter orbit, jelas NASA.
"Contoh sebuah bintang kecil yang mengorbit di sekitar bintang yang lebih masif. Kedua bintang sebenarnya berputar di sekitar pusat massa yang sama, yang disebut barycenter. Hal ini berlaku, tidak peduli berapapun ukuran atau massa masing-masing objek yang terlibat. gerak di sekitar barycenternya dengan planet masif adalah salah satu metode yang telah digunakan untuk menemukan sistem planet yang berhubungan dengan bintang-bintang jauh," ujar NASA dalam IFL Science dikutip Selasa (9/7/2024).
Untuk mempermudah, bisa dikatakan bahwa planet-planet mengorbit Matahari. Namun, barycenter objek-objek tata surya biasanya berada di dekat Matahari. Mengingat objek tersebut memiliki massa paling besar, objek-objek tersebut jarang benar-benar berada di dalam Matahari.
Akibatnya, Bumi juga bisa dalam kondisi tidak mengorbit suatu titik di dalam Matahari, karena barycenternya berada di luar Matahari. Secara teknis, Bumi mengorbit titik tersebut di luar angkasa, bukan Matahari.
"Planet-planet mengorbit Matahari secara umum, tetapi *secara teknis* mereka tidak mengorbit Matahari sendirian karena pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter berarti planet-planet harus mengorbit pada titik baru di ruang angkasa," kata James O'Donoghue, astronom planet dan komunikator sains.
Hal yang sama juga berlaku pada objek yang lebih kecil, seperti planet dan bulannya. Bumi dan Bulan mengorbit pada suatu titik sekitar 5.000 kilometer (3.100 mil) dari pusat Bumi, meskipun hal ini berubah seiring dengan semakin menjauhnya Bulan dari Bumi.
Meskipun fakta-fakta ini mungkin berdampak kecil pada hidup manusia, tapi menurut ilmuwan fakta ini menarik, dan merupakan pengingat bahwa segala sesuatunya sedikit lebih rumit daripada yang mungkin diajarkan di sekolah.
(nir/faz)