Sebelumnya, yuk pahami dulu tentang siklon tropis. Siklon tropis sendiri adalah badai besar yang terbentuk di atas lautan hangat dengan kecepatan tinggi. Siklon tropis tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif.
Siklon tropis memiliki mata siklon di pusatnya, yang dikelilingi oleh dinding mata yang merupakan wilayah dengan kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar. Masa hidup siklon tropis berkisar antara 3 hingga 18 hari, dan akan melemah ketika bergerak ke perairan dingin atau daratan.
Menurut laman BMKG, siklon tropis bisa tumbuh di Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan. Sekitar 2/3 kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara.
Adapun 65% siklon tropis terbentuk di daerah antara 10Β° - 20Β° dari ekuator. Hanya sekitar 13% siklon tropis yang tumbuh diatas daerah lintang 20Β° , sedangkan di daerah lintang rendah (0Β° - 10Β°) siklon tropis jarang terbentuk.
Tentang Siklon Tropis Ewiniar
Melansir dari Instagram resmi bmkg @infobmkg, Siklon Tropis Ewiniar terlihat di laut Filipina, tepatnya 15,8Β° Lintang Utara dan 122,8Β° Bujur Timur atau sekitar 1.420 km sebelah barat laut-utara Tahuna.
Kecepatan angin maksimum 65 knot (120 km/jam) dan tekanan udara maksimum 985 hPa. Diperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Ewiniar akan meningkat dalam 24 jam ke depan.
Dampak Siklon Tropis Ewiniar di Indonesia
Siklon Tropis Ewiniar sendiri disebut tidak berdampak langsung bagi cuaca di Indonesia. Namun, BMKG meminta masyarakat waspada akan dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di kawasan pulau Kalimantan.
Tak hanya itu, dalam Antara, BMKG juga menyoroti potensi gelombang laut setinggi 2.5 meter hingga - 4.0 meter yang berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat, Kepulauan Mentawai hingga Lampung.
"Hati-hati beraktivitas di luar rumah dan selalu perbarui informasi cuaca dari website, aplikasi, dan media sosial @infobmkg," tulis BMKG.
(nir/pal)