Bibit Siklon 97S terpantau di perairan Samudra Hindia pada Selasa, 7 Januari 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di sekitar pulau Jawa untuk tetap waspada.
BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta telah memantau keberadaan pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya dan mulai berkembang menjadi Bibit Siklon 97S pada 7 Januari 2025 di perairan Samudra Hindia.
Berdasarkan analisis terkini pada 9 Januari 2025, intensitas sistem ini semakin meningkat dan saat ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Lampung dengan arah gerak ke selatan. Bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah, serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari perhitungan kami, bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama dalam bentuk peningkatan intensitas hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tertentu," ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Kamis (9/1/2025).
Guswanto menekankan dampak cuaca ini perlu diantisipasi karena dapat memengaruhi aktivitas pelayaran dan masyarakat pesisir.
Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, menjelaskan jika potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan bibit siklon 97S, tetapi juga kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi.
"Monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat," ungkap Andri Ramdhani.
Daftar Wilayah Diguyur Hujan Lebat
Bibit siklon tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang. Adapun wilayah yang perlu waspada termasuk:
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah.
Selain itu, terdapat potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan:
Selatan Jawa
Nusa Tenggara Barat
Selat Sunda bagian barat dan selatan
Samudra Hindia selatan Jawa
Samudera Hindia barat Bengkulu
Lampung.
Imbauan BMKG
Melihat potensi cuaca yang signifikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir. Masyarakat juga diminta untuk berhati-hati terhadap dampak cuaca tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja," pungkasnya.
(nir/nah)