Kata Ahli, Kelupaan Meletakkan Barang Tak Berarti Pikun

ADVERTISEMENT

Kata Ahli, Kelupaan Meletakkan Barang Tak Berarti Pikun

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 09 Mei 2024 17:00 WIB
Brain from wooden puzzles. Mental Health and problems with memory.
ilustrasi memori. Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Sebuah buku terbaru memperlihatkan siapa saja yang dapat meningkatkan kekuatan mengingatnya dan lupa menjadi sesuatu yang wajar. Buku bertajuk The Psychology of Memory itu ditulis oleh Dr Megan Sumeracki dan Dr Althea Need Kaminske.

Dr Megan Sumeracki dan Dr Althea Need Kaminske mengatakan menyimpan dan mengambil informasi jauh lebih kompleks daripada yang dipikirkan orang. Buku mereka menguraikan teknik sederhana untuk meningkatkan ingatan guna meningkatkan pembelajaran atau untuk membantu mengingat nama dan angka.

Lupa Itu Normal

Para penulis menyoroti bagaimana tingkat kelupaan adalah hal yang wajar agar otak dapat mengingat informasi yang lebih umum. Memori tidak berfungsi seperti alat perekam, kata mereka, tetapi lebih seperti halaman Wiki karena rinciannya dapat diedit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penulis, yang keduanya adalah psikolog yang berbasis di Amerika Serikat ini menyerukan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ingatan sebenarnya bekerja. Sebab, hal itu dapat berdampak pada kehidupan nyata.

Dr Kaminske menulis, "Karena kita paling menyadari ingatan kita ketika kita kesulitan mengingat sesuatu, intuisi kita tentang cara kerja ingatan mungkin sedikit bias."

ADVERTISEMENT

"Misalnya, saya (Althea) menghabiskan banyak waktu untuk mencari ponsel, botol air, dan kunci. Anda mungkin tidak terkejut mengetahui bila sistem memori kita belum tentu dirancang untuk mengingat di mana kita meletakkan ponsel atau kunci atau botol air," jelasnya.

Cara Meningkatkan Daya Ingat

Buku The Psychology of Memory menggunakan penelitian berdasarkan psikologi kognitif untuk meningkatkan pemahaman tentang semua jenis memori dan dampaknya. Hal ini menunjukkan bagaimana daya ingat mempunyai dampak besar pada kehidupan kita dan dapat terganggu oleh alkohol, kurang tidur, dan kafein.

Buku ini menjelaskan ilmu di balik berbagai sistem dan jenis memori, seperti memori jangka pendek dan jangka panjang, serta kegunaannya.

Para penulis menyanggah mitos-mitos seperti bahwa ingatan hanyalah kumpulan peristiwa masa lalu. Sebaliknya, mereka menunjukkan betapa pentingnya mengingat untuk melakukan tugas di masa depan.

Suatu strategi yang dapat dilakukan untuk memperkuat jenis memori dikenal sebagai ingatan 'berbasis peristiwa'.

Contohnya Dr Sumeracki dan Dr Kaminske menyarankan untuk meninggalkan dompet di kursi belakang mobil sebagai isyarat untuk mengingat untuk melepaskan anak Anda dari kursi mobil sebelum berangkat kerja.

Teknik peningkatan memori lainnya dapat meningkatkan pengetahuan jangka panjang dan menghasilkan pembelajaran yang lebih efisien, menurut penulis.

Salah satu teknik yang dijelaskan dalam buku ini adalah 'retrieval practice'', yaitu strategi menarik fakta dari ingatan. Contohnya adalah mengingat nama rekan kerja baru dengan sengaja memanggilnya setiap kali melihatnya.




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads