Barang-barang Ini Masih Awet Setelah Mengalami Kebakaran 3.000 Tahun Lalu, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Barang-barang Ini Masih Awet Setelah Mengalami Kebakaran 3.000 Tahun Lalu, Kok Bisa?

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Jumat, 19 Apr 2024 08:30 WIB
Barang yang ditemukan di sebuah pemukiman kuno di Inggris pada zaman perunggu
Foto: Doc. Cambridge Archaeological Unit via New Scientist/Barang yang ditemukan di sebuah permukiman kuno di Inggris pada zaman perunggu
Jakarta -

Sebuah permukiman kuno di Inggris pada zaman perunggu diketahui telah mengalami kebakaran. Namun, meski sudah 3.000 tahun berlalu, nyatanya masih ada barang-barang kuno yang ditemukan dalam kondisi awet. Bagaimana bisa?

Permukiman kuno ini berada di pertambangan Must Farma, dekat kota kecil Whittlesey. Situs ini ditemukan berkat penggalian arkeologi oleh ilmuwan.

Pada tahun 1999, arkeolog menemukan tiang-tiang kayu kuno di pertambangan Must Farma, kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut skala kecil. Setelah itu, barulah pada 2015, tim arkeolog yang terdiri dari Chris Wakefield dari Universitas York, Inggris dan rekan-rekannya melakukan penggalian secara besar-besaran.

"Hampir semua benda yang ada di dalam rumah-rumah penduduk yang terbakar telah diawetkan dan dapat ditemukan hampir 3.000 tahun kemudian," katanya dikutip dari New Scientist.

Bagaimana Barang Bisa Awet Selama 3.000 Tahun lalu Setelah Kebakaran?

Penemuan yang dilakukan oleh arkeolog tersebut menunjukkan adanya struktur dari empat rumah bundar besar yang dibangun di atas panggung kayu.

Analisis kayu dari struktur ini menunjukkan bahwa pemukiman tersebut hancur hanya setahun setelah pembangunan rumah-rumah ini.

Diketahui, barang-barang yang tersisa dari kebakaran 3.000 tahun yang lalu itu jatuh ke dalam saluran air berlumpur yang bisa mendinginkan serta mengawetkan.

Keadaan lingkungan yang tergenang air dan minim oksigen membantu menjaga keutuhan benda-benda di dalam rumah dari degradasi, itulah mengapa benda-benda tersebut masih utuh hingga sekarang.

"Kejadian ini lebih dari sekadar situs yang hanya ada sekali dalam satu generasi. Kemungkinan besar tidak akan pernah ada situs yang memberi tahu kita lebih banyak tentang Zaman Perunggu Inggris," ujar Richard Madgwick, arkeolog dari Universitas Cardiff, Inggris.

Hal seperti ini juga pernah terjadi di kota Romawi kuno Pompeii dimana daerah tersebut terkubur abu setelah gunung berapi tahun 79 masehi.

Barang-barang Peninggalan Manusia yang Hidup 3.000 Tahun yang Lalu

Dalam temuannya, terdapat beberapa barang menarik, seperti peralatan dapur seperti panci, mangkuk, cangkir, dan guci, yang memberikan petunjuk tentang pola makan dan praktik memasak masyarakat prasejarah.

Selain itu, ada juga bubur, sereal, madu, dan semur dari daging sapi, kambing, dan ikan, yang tampaknya menjadi bagian dari menu makan mereka.

Arkeolog juga menemukan kotak peralatan yang berisi kapak, arit, dan pisau cukur di setiap rumah kuno yang tersisa. Menurut mereka, ini menunjukkan kebiasaan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat pada zaman itu.

Pakaian yang ditemukan di situs ini juga mengungkapkan kualitas tekstil terbaik yang diproduksi di Eropa pada saat itu. Misalnya, manik-manik dekoratif yang ditemukan di sekitar situs juga memberikan wawasan tentang kemungkinan berasal dari wilayah lain di Eropa atau berada di Timur Tengah.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads