Daging Kurban Bisa Disimpan Berapa Lama? Ini Tips Supaya Awet

Daging Kurban Bisa Disimpan Berapa Lama? Ini Tips Supaya Awet

Mira Rachmalia - detikJatim
Rabu, 21 Mei 2025 14:45 WIB
Masjid Cut Meutia membagikan daging kurban kupada warga. Ada 1700 kantong daging yang dibagikan.
ILUSTRASI DAGING KURBAN. Foto: Rifkianto Nugroho
Surabaya -

Momen Idul Adha identik dengan melimpahnya daging kurban. Namun, tak sedikit orang bingung soal penyimpanan daging agar tetap segar dan tidak cepat basi. Sebenarnya, daging kurban bisa disimpan berapa lama? Simak tips berikut agar daging tetap awet dan aman dikonsumsi.

Umat Islam akan segera melaksanakan kurban yang berlangsung saat hari raya Idul Adha. Kurban adalah ibadah yang dilakukan muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ibadah kurban melibatkan penyembelihan hewan tertentu dengan niat tulus dan mengikuti tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam.

Ibadah ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Di Indonesia, hewan ternak yang disembelih berupa sapi dan kambing. Antusiasme umat Islam dalam beribadah kurban seringkali membuat kuantitas daging kurban berlebih saat hari raya Idul Adha. Lalu berapa lama daging kurban bisa disimpan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Menyimpan Daging Kurban

Mengutip NU Online, dalam sejarah Islam, terdapat masa ketika Rasulullah SAW sempat melarang sahabat untuk menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari. Larangan tersebut muncul karena adanya kondisi darurat pada saat itu, di mana banyak masyarakat yang kekurangan pangan.

Rasulullah SAW meminta para sahabat untuk mengonsumsi daging kurban seperlunya selama tiga hari, dan sisanya disarankan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Tujuan dari larangan tersebut adalah daging kurban dapat segera disalurkan kepada yang berada dalam kesulitan.

ADVERTISEMENT

Sehingga tidak terjadi penumpukan pada segelintir orang, sementara yang lain kelaparan. Namun, ketika kondisi masyarakat mulai membaik dan tidak lagi dalam keadaan darurat, Rasulullah SAW kemudian mencabut larangan tersebut. Sejak saat itu, ia memperbolehkan para sahabat untuk menyimpan atau mengawetkan daging kurban.

Bahkan, Nabi SAW memperbolehkan menyimpannya melebihi hari tasyrik. Melalui penjelasan ini, ulama fiqih sepakat menyimpan daging kurban tidak dilarang selama tidak mengabaikan kewajiban utama untuk mendistribusikan daging kepada yang berhak.

Para ulama juga menegaskan sepertiga bagian daging kurban boleh disimpan orang yang berkurban untuk dikonsumsi sendiri. Sementara dua pertiga lainnya dianjurkan untuk dibagikan sebagai sedekah, terutama kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan.

Berapa Lama Daging Kurban Bisa Disimpan?

Daging mentah baik daging sapi, kambing, bahkan daging ayam mengandung bakteri yang dapat berkembang dengan cepat pada suhu ruang. Bakteri ini dapat menyebabkan daging menjadi busuk dan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Sehingga daging mentah sebaiknya tidak dibiarkan di suhu ruang lebih dari 2 jam. Jika suhu ruangan lebih tinggi dari 32Β°C, waktu ini berkurang menjadi 1 jam. Untuk menjaga kesegarannya, sebaiknya daging disimpan di kulkas.

Pada umumnya, daging segar seperti daging sapi, ayam, atau kambing dapat bertahan selama tiga hingga empat hari di dalam lemari es, asalkan disimpan pada suhu yang tepat dan dalam wadah tertutup rapat.

Untuk menjaga kualitas dan mencegah pertumbuhan bakteri, suhu kulkas yang ideal untuk menyimpan daging mentah adalah 0-4 derajat celsius. Suhu ini dianggap aman untuk memperlambat proses pembusukan dan menjaga nutrisi dalam daging tetap terjaga.

Penting untuk tidak mencampur daging mentah dengan makanan siap saji guna menghindari kontaminasi silang. Jika ingin menyimpan daging lebih lama, sebaiknya simpan di dalam freezer. Pada suhu -18 derajat celsius atau lebih rendah, daging dapat bertahan hingga beberapa bulan tergantung jenisnya.

Tips Menyimpan Daging Kurban

Menyimpan daging kurban tak bisa sembarangan. Selain disimpan di lemari pendingin, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan agar daging tetap segar dan aman dikonsumsi. Berikut tips menyimpan daging kurban sesuai standar keamanan pangan.

1. Cuci Tangan dan Gunakan Wadah Bersih

Sebelum menyentuh daging kurban, pastikan tangan dalam kondisi bersih. Tangan yang kotor bisa menjadi media penyebaran kuman penyebab penyakit.

Hindari meletakkan daging di atas permukaan kotor seperti tanah atau wadah yang belum dicuci. Kebersihan adalah kunci utama menjaga kualitas daging tetap segar lebih lama.

2. Segera Masak atau Simpan Daging

Jika daging kurban masih dalam keadaan kotor, segera cuci bersih dan olah secepat mungkin. Namun, jika daging sudah bersih dan higienis, bisa langsung menyimpannya di kulkas.

Penyimpanan bisa dilakukan tanpa dicuci terlebih dahulu. Saat akan dimasak, baru daging dicuci kembali agar tidak mengurangi masa simpannya di lemari pendingin.

3. Marinasi untuk Meningkatkan Daya Tahan

Salah satu cara agar daging kurban awet di freezer adalah dengan marinasi atau membumbuinya sebelum disimpan. Gunakan bumbu seperti kunyit, garam, bawang putih, dan gula yang mengandung zat antibakteri alami. Teknik ini tak hanya membuat daging lebih tahan lama, tapi juga meningkatkan cita rasa saat dimasak.

4. Gunakan Wadah Tertutup dan Labeli Tanggal

Simpan daging dalam wadah kedap udara atau plastik vakum sebelum dimasukkan ke kulkas atau freezer. Ini akan mencegah kontaminasi silang dan menjaga kesegaran daging lebih lama. Jangan lupa memberi label tanggal penyimpanan agar bisa memantau masa simpannya dengan lebih mudah.

5. Atur Suhu Freezer dengan Tepat

Menurut standar Food and Drug Administration (FDA), suhu ideal untuk menyimpan daging beku adalah -18 derajat celsius. Suhu ini efektif memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas enzim yang menyebabkan pembusukan. Pastikan suhu freezer stabil agar daging tidak cepat rusak.

6. Jangan Bekukan Ulang Daging yang Sudah Dicairkan

Hindari membekukan kembali daging kurban yang telah dicairkan. Proses pembekuan ulang bisa menurunkan kualitas dan kesegaran daging.

Juga bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Sebaiknya, cairkan daging secukupnya sesuai kebutuhan masak, dan segera olah setelah keluar dari freezer.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads