- Unsur-unsur Berita 1. Who (Siapa) 2. What (Apa) 3. Where (Dimana) 4. When (Kapan) 5. Why (Mengapa) 6. How (Bagaimana)
- 1. Headline (Judul) 2. Dateline 3. Lead 4. Body
- Syarat-syarat Kelayakan (Nilai) Berita 1. Timeless (Relevansi untuk Dibaca) 2. Proximity (Kedekatan) 3. Prominence (Keunggulan/Pembeda) 4. Consequences (Akibat)
Unsur-unsur berita adalah formula untuk menulis berita yang lengkap dan layak. Tersusun dari 5W+1H, rumus ini berperan penting dalam penulisan jurnalistik atau ilmiah lainnya.
Dilansir dalam buku Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita karya Djawanto, sebuah berita harus mencakup informasi yang lengkap, objektif, benar, cepat, dan tersusun dari semua unsur yang ada. Tentu untuk memadukannya perlu keterampilan khusus agar semua data dapat termuat efektif.
Sebagai produk dari komunikasi massa, berita harus memenuhi sebuah prasyarat yaitu kelengkapan unsur berita dan nilai berita. Dengan demikian pesan komunikasi yang disampaikan dapat diterima baik dan dipercaya oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unsur-unsur Berita
Associated Press (AP) adalah kantor berita nirlaba New York yang pertama kali memperkenalkan formula 5W+1H. Keenam unsur tersebut diantaranya yaitu Who, What, Where, When, Why, dan How yang dapat dipahami sebagai berikut.
1. Who (Siapa)
Unsur ini menekankan pada sumber atau tokoh yang terlibat pada peristiwa. "Siapa" bisa mengacu pada individu, kelompok, atau instansi yang umumnya terletak pada lead berita. Berita yang tidak memiliki sumber akan diragukan kebenarannya karena dianggap tidak teliti dan cermat.
2. What (Apa)
Sesuai dengan teori komunikasi dari Harold Laswell "who say what", maka "Apa" menjadi poin kedua setelah "siapa". Hal ini mengacu pada topik atau peristiwa yang terjadi di dalamnya. Sebelum menulis berita, wartawan harus memahami betul topik utama dari reportase yang dilakukannya.
3. Where (Dimana)
Menurut McDougall, "dimana" berhubungan dengan jarak pada tempat kejadian perkara, baik itu secara geografis atau emosional. Unsur ini akan menjelaskan letak peristiwa terjadi secara mendetail yang tersebar di seluruh isi teks berita.
4. When (Kapan)
Unsur "Kapan" mempengaruhi aktualitas berita karena berisikan waktu terjadinya peristiwa. Tidak seluruh berita membutuhkan peristiwa yang baru saja terjadi sebab terdapat beberapa konteks berita bersifat timeless (tidak terdapat batas waktu).
5. Why (Mengapa)
Sebuah topik atau peristiwa harus memiliki alasan khusus mengapa bisa terjadi. Unsur ini berguna untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca atas latar belakang masalah peristiwa. Penjelasan yang lengkap dan tuntas dilakukan adalah bentuk paparan yang sangat disukai audience dan menaikkan traffic berita.
6. How (Bagaimana)
Sama halnya dengan unsur "Mengapa", masyarakat juga menuntut kelanjutan dari alasan berupa tahapan bagaimana peristiwa terjadi. Ketika pembaca telah berada di tahap ini, maka berita dianggap benar-benar telah memenuhi syarat. Sebab hal ini bisa saja terjadi saat pembaca tertarik dengan peristiwa, masalah dan akibatnya, maupun kedekatan emosi yang dirasakan oleh tokoh atas alasan tertentu.
Keenam unsur-unsur berita diatas wajib ada dan dapat disusun di beberapa bagian atau seluruh struktur tulisan. Struktur penyusun berita terdiri dari:
1. Headline (Judul)
Judul berguna untuk membantu pembaca mengetahui peristiwa dan titik utama penting dalam berita. Umumnya unsur what dan who terletak pada bagian teratas berita.
2. Dateline
Dateline berfungsi sebagai identitas media dan lokasi kejadian peristiwa. Beberapa hal yang dicantumkan pada bagian ini adalah nama media, tempat, dan tanggal kejadian.
3. Lead
Lead adalah klimaks peristiwa yang membantu pembaca mengetahui saripati berita secara singkat. Umumnya pembaca akan menemukan lengkap unsur 5W+1H disini.
4. Body
Tubuh berita berperan dalam menjelaskan alasan dan bagaimana proses terjadinya peristiwa. Meskipun harus tetap ditulis dengan singkat, padat, dan jelas, pembaca dipastikan dapat memahami detail peristiwa melalui unsur "Why" dan "How" yang ada.
Syarat-syarat Kelayakan (Nilai) Berita
Dikutip dari buku Interpretative Reporting karya Curtis D. MacDougall, terdapat syarat kelayakan berita yang ditentukan berdasarkan nilai berita yang ada. Apa sajakah itu?
1. Timeless (Relevansi untuk Dibaca)
Berita tidak pernah lepas dari waktu karena adanya tuntutan aktualitas untuk segera dibaca. Oleh sebab itu, berita baru akan lebih banyak dicari dan ingin diketahui khalayak. Bukti bahwa unsur dan nilai berita tidak dapat dipisahkan adalah kedekatan timeless dengan "When."
2. Proximity (Kedekatan)
Orientasi berita yang berada di tangan khalayak menyebabkan kedekatan akan menjadi daya tarik tersendiri. Kedekatan dengan pembaca tidak hanya bersifat jarak geografis saja, melainkan minat, pekerjaan, dan bakat yang akhirnya akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk membaca berita tersebut.
3. Prominence (Keunggulan/Pembeda)
Keunggulan biasanya menyangkut para tokoh yang terlibat dalam peristiwa. Istilah "name makes news" sangat berlaku disini karena sebuah peristiwa akan lebih menarik ketika melibatkan orang ulung, benda, atau tempat terkenal.
4. Consequences (Akibat)
Besar kecilnya dampak yang dirasakan masyarakat dari peristiwa akan mempengaruhi minat baca masyarakat. Berita yang menyangkut politik, sosial, dan ekonomi nasional akan lebih cepat trending dibandingkan berita bersifat lokal.
Demikian unsur-unsur berita beserta nilainya yang berperan besar dalam kelayakan penerbitan berita. Unsur-unsur berita wajib ada supaya tulisan menjadi artikel lengkap, layak baca, dan punya nilai berita.
(row/row)