Waspada Kedatangan La Nina, Ini yang Bisa Disiapkan

ADVERTISEMENT

Waspada Kedatangan La Nina, Ini yang Bisa Disiapkan

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 20 Mar 2024 16:30 WIB
Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, membuat tinggi muka air Sungai Ciliwung naik hingga 90 cm. Bendung Katulampa saat ini berstatus siaga 3. (dok Istimewa)
Foto:Bendung Katulampa saat hujan. (dok Istimewa)
Jakarta -

Musim kemarau RI dengan puncak pada Juli-Agustus 2024 diperkirakan akan disusul dengan peningkatan curah hujan. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi La Nina lemah usai triwulan ketiga 2024.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik hingga awal Maret 2024 menunjukkan El Nino moderat pemicu kekeringan masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. Setelah September 2024, La Nina lemah diprakirakan muncul.

La Nina adalah anomali pendinginan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah, sedangkan El Nino adalah anomali pemanasan suhu di Samudra Pasifik bagian tengah. Kedua fenomena itu terjadi akibat interaksi permukaan laut dan atmosfer di Pasifik tropis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan curah hujan dari La Nina dapat memicu banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya, seperti longsor. Potensi risiko ini terutama terdapat di wilayah yang langganan banjir, rendah, dan sudah berkurang resapan airnya.

Waspada Dampak La Nina

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, PhD menjelaskan sejumlah hal yang dapat dilakukan warga untuk mengantisipasi dampak La Nina di Indonesia, khususnya kejadian bencana hidrometeorologi.

ADVERTISEMENT

Berikut beberapa langkah jangka pendek di antaranya, seperti dikutip dari laman BNPB:

  • Menanam vegetasi
  • Membersihkan saluran air
  • Membenahi tanggul sungai
  • Menguatkan lereng
  • Optimalisasi penguatan drainase
  • Menyiapkan barang penting untuk evakuasi khususnya jika tinggal di lereng tebing atau sepanjang aliran sungai.

Evakuasi dapat dilakukan jika turun hujan lebih dari 1 jam dan objek pada jarak pandang 30 meter sudah tidak terlihat. Perlu diperhatikan, jangan kemudikan mobil di wilayah banjir.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads