BMKG memprakirakan fenomena La Nina muncul di Indonesia akhir 2024. Di Jawa Timur, patut diwaspadai bencana hidrometeorologi yang tiba-tiba terjadi.
"Fenomena la Nina berpeluang terjadi di akhir 2024. Untuk Jawa Timur perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Juanda Arif Krisna Widadi kepada detikJatim, Senin (4/11/2024).
Arif mengatakan, bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai antara lain hujan. Hujan mengguyur dengan intensitas sedang hingga lebat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan disertai angin kencang sesaat, puting beliung, banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Untuk di wilayah Jawa Timur secara umum, waspada bencana hidrometeorologi bulan November hingga Desember 2024. Akhir tahun sudah memasuki musim hujan dan puncaknya diprakirakan bulan Januari hingga Februari.
"Bulan Oktober Jatim masih beberapa wilayah sudah memasuki awal musim hujan dan beberapa wilayah masih di masa pancaroba," jelasnya.
Berdasarkan penjelasan BMKG, La Nina merupakan anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.
Kondisi ini biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global.
La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Pada bulan September-Oktober-November (SON). La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM). La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.
(esw/fat)